Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SIAPAKAH di antara Sobat Medi yang suka ngemil? Asal bukan selalu makanan manis, ber-MSG atau berpengawet, ngemil sesekali memang boleh saja.
Namun, memang banyak juga Sobat Medi yang merasa susah menyetop keinginan ngemilselama di rumah saja. Habis, kata mereka, rasa bosan karena tidak banyak kegiatan membuat rasa ingin ngemil sering muncul. Jika Sobat Medi juga merasa begitu, apalagi juga sering ingin jajan ke warung atau minimarket, maka teman-teman bisa ajak ayah dan bunda mengikuti cara Mama Shinta Kumala Sari.
Mama Shinta membuat permainan ‘Ibu Mart’. Caranya dengan menata makanan ringan dan minuman yang sudah Mama Shinta beli di sebuah meja atau rak yang ada di rumah. Seperti di warung, camilan-camilan itu diberi harga. Lalu Mama Shinta juga membuat uang bohongan.
Jadi, jika anak-anak Mama Shinta ingin camilan tersebut, mereka harus membeli dengan uang yang mirip uang monopoli itu. Permainan makin seru karena anak-anak Mama Shinta harus menyelesaikan tugas dan tanggung jawab di rumah jika ingin memiliki uang itu.
Anak pertama Mama Shinta, Rafael Handaru Praba Sandjoyo, misalnya, mendapat uang dengan cara merapikan tempat tidur, makan sayur, dan menyelesaikan tugas lainnya. Jadi seru sekali Sobat Medi, setelah Rafael dan adik-adiknya menyelesaikan tugas, mereka bisa mendapat uang masing-masing.
Lalu mereka bisa pergi ke ‘Ibu Mart’ dan memilih camilan yang mereka suka dan sesuai dengan uang yang dipunyai. Oh iya, bukan hanya itu, Mama Shinta juga membuat ‘Warnet Ibu’. Jadi bukan hanya jajan, anak-anak Mama Shinta juga bisa mempergunakan uangnya untuk main internet.
Namun hati-hati, uang yang sudah dikumpulkan bisa diambil lagi jika anak-anak bertengkar atau hal-hal lain yang tidak baik. Kalau Sobat Medi merasa permainan ini hanya seperti mengerjai anak-anak, mungkin temanteman belum melihat keseruan dan merasakan kesenangannya.
Beda loh Sobat Medi, perasaan saat kita memiliki sesuatu berkat usaha sendiri dengan yang hanya mendapat cuma-cuma. Saat kita bisa memiliki barang karena usaha sendiri, wah rasanya jauh lebih puas dan bangga!
Mama Shinta menceritakan bahwa ide permainan itu ia dapatkan di internet. “Lalu saya kembangkan sesuai dengan kebiasaan anak-anak,” cerita Mama Shinta kepada Medi, Selasa (7/4). Lewat permainan ini juga anak-anak Mama Shinta bisa belajar berhitung dan mengelola uang
dengan cara yang asyik.
Hungry Bear
Nah jika ingin membuat permainan untuk adik yang masih balita, Sobat Medi bisa mencontoh buatan Mama Devi. Salah satu yang Mama Devi buat bisa dilihat di Instagram-nya, @jarimungil_id, yakni permainan Hungry Bear.
Seperti namanya, permainan ini berbentuk seperti boneka beruang yang kelaparan. Asyiknya, boneka beruang itu bisa kita buat sendiri dengan memanfaatkan kotak kardus bekas. Jadi bagian depan kotak kardus kita gambar beruang lalu bagian mulutnya kita lubangi seukuran bola. Sobat Medi juga bisa mengajak adik mewarnai beruang itu. Seru, ya!
Nah, beruang itu lalu kita beri ‘makan’ dengan melemparkan bola ke mulutnya. Selain bola sungguhan, Sobat Medi juga bisa menggunakan bola dari kertas bekas atau pesawat kertas. Mama Devi menjelaskan bahwa permainan ini bagus untuk melatih motorik, atau sama juga dengan melatih ketangkasan tubuh adik kita.
Bisa pula kita mengenalkan adik pada hitung-menghitung, yakni dengan menghitung berapa banyak bola atau pesawat yang masuk ke mulut beruang. Wah, adik kita pasti senang sekali! Dengan begitu, Sobat Medi juga bisa membantu ayah-bunda menjaga dan mengajarkan adik. Selamat bermain, ya! (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved