Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KESUKSESAN film pertama To All The Boys I've Loved Before (TATB) gagal diikuti sekuelnya. Film kedua, TATB: P.S. I Still Love You tampak terkatung-katung pada paruh awal sekuel.
Momen-momen yang terbangun dalam film ini kurang terasa segar. Belum lagi, ada beberapa momentum yang diberi dramatisasi berlebihan sehingga terasa menyimpang dari kekuatan cerita awal yang merupakan film komedi romantis (romantic coedy/ romcom) yang berangkat dari kisah biasa namun berhasil unik.
Cerita pada sekuel ini sendiri berinti pada Lara Jean (LJ) yang akhirnya pacaran dengan Peter, atlet populer di SMA mereka. Namun, permasalahan muncul karena surat cinta lawas lainnya milik LJ, yang kemudian mendapat balasan. Balasan surat ini datang dari John Ambrose, yang ditaksir LJ semasa SMP.
Pada film pertama memang dikisahkan LJ menulis banyak surat cinta untuk para pria yang ditaksirnya. Surat cinta yang selama ini hanya disimpan Lara, justru dikirimkan sang adik, Kitty (Anna Cathcart) ke para pria-pria yang dituju. Meski kesal dan malu, LJ yang belum pernah pacaran akhirnya bahagia karena bisa dekat dengan Peter.
Pada sekuel pula dikisahkan momentum pendewasaan LJ dalam mengenal romansa. Akibat itu pula, LJ kerap dibayangi kekhawatiran yang selalu membuatnya inferior di depan Peter. Apa lagi, bila melihat sejarah romansa Peter dan Gen.
Inferioritas ini juga yang membuat LJ mencari-cari kesalahan pada diri Peter. Sebagai jalan lain untuk menutupi perasaannya yang perlahan muncul ketika kembali berinteraksi secara intens dengan John Ambrose. Saat keduanya dipertemukan dalam program kerelawanan di panti jompo Stormy.
Di sekuel, Michael Fimognari yang pada film pertama berperan sebagai sinematografer, mengganti peran John Ambrose yang semula dimainkan oleh aktor kulit putih (Jordan Burtchett) dengan aktor kulit berwarna Jordan Fisher. Fimognari tampaknya ingin menguatkan keberagaman ras di film itu, selain kehadiran pemeran utama Lana Condor, yang merupakan aktris keturunan Asia-Amerika.
Pada seri film pertamanya, chemistry LJ (Lana Condor) dan Peter Kavinsky (Noah Centineo memberikan variasi dari komedi romantis yang menyenangkan. Pada film yang digarap Susan Johnson, TATB 1 lebih bisa mengalirkan plotnya secara jujur dan punya warna komedik yang cukup mempan.
Meski begitu pada sekuel ini dihadirkan pula plot penggalian masa lalu yang cukup memberikan tambahan dimensi cerita. Misalnya, pengungkapan hubungan yang dingin antara LJ dan Gen (Emilija Baranac), mantan Peter. Namun menjadi pertanyaan adalah waktu tayang (screen time) dengan porsi yang cukup banyak untuk Stormy (Holland Taylor), pengelola panti jompo, yang kemudian juga bertindak sebagai penasihat kisah romansa LJ.
Memang, dalam sekuel juga ditemukan alasan perubahan kedekatan emosional antara LJ dan Stormy. Ini disebabkan Stormy punya kedekatan juga dengan kakak LJ, Margot (Janel Parrish) yang pernah menjadi relawan di panti jompo Stormy. Namun, di luar alasan itu, kemunculan Stormy yang begitu banyak tetap terasa janggal.
Walau hadir dengan nuansa yang kurang menyegarkan seperti seri pendahulunya, TATB 2 masih bisa dinikmati. To All The Boys I've Loved Before: P.S. I Still Love You rilis secara global pada layanan streaming Netflix mulai 12 Februari. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved