Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gerhana Cincin akan Kembali Dua Kali di 2020

Suryani Wandari
30/12/2019 19:05
Gerhana Cincin akan Kembali Dua Kali di 2020
Foto kombo proses terjadinya gerhana matahari cincin di lihat dari Batam, Kepulauan Riau, Rabu (26/12/2019).(Antara)

GERHANA matahari "cincin api" baru saja menyapa seluruh dunia, dengan terlihat dari Arab Saudi ke Guam melalui Oman, India selatan, Sri Lanka utara, dan Singapura, bahkan Indonesia. Pemandangan seperti akan terjadi lagi dua kali di tahun 2020 mendatang tetapi keduanya akan berbeda.

Yang pertama juga merupakan gerhana matahari annular, sedangkan yang kedua ditakdirkan untuk menjadi peristiwa yang sangat mirip dengan gerhana matahari total "Amerika Besar" yang terjadi 21 Agustus 2017 silam. Apakah Anda siap untuk menyaksikan totalitas untuk kedua kalinya ? Inilah semua yang perlu Anda ketahui tentang dua gerhana matahari tahun 2020.

Gerhana yang terjadi Kamis 26 desember 2019, menurut Forbes hanyalah pemanasan untuk pemburu gerhana Asia. Dalam enam bulan lagi, tepatnya pada hari Minggu, 21 Juni 2020, gerhana matahari annular lainnya — akan kembali terjadi bahkan mungkin jauh lebih dramatis yakni akan terlihat di seluruh bagian utara Asia.

Mulai pukul 03:45 UT dan berlanjut hingga 09:33 universal time (UT), "cincin api" ini akan terlihat saat matahari terbit di Kongo, Republik Demokratik Kongo, kemudian sebagai tontonan yang lebih tinggi di langit di Sudan Selatan, Ethiopia, Eritrea, Yaman, Oman, Pakistan, India, Tibet, Cina, dan Taiwan. Sekali lagi, matahari terbenam di Samudra Pasifik, kali ini di selatan Guam.

"Ini akan memiliki cincin yang jauh lebih tipis, fraksi angular yang lebih besar dan lebih jelas," kata Xavier Jubier, anggota  Kelompok Kerja Serikat Astronomi Internasional (IAU) tentang Gerhana Matahari  dan penjaga  situs web peta gerhana. Menurutnya, incin yang lebih tipis lebih bagus karena akan memberikan lebih banyak fenomena manik-manik.

Gerhana matahari annular pada tanggal 21 Juni 2020 secara efektif hampir merupakan gerhana matahari total. "Itu juga akan menjadi sedikit lebih gelap dan Anda bisa mendapatkan cahaya menakutkan ini yang bisa Anda alami sesaat sebelum totalitas untuk gerhana matahari total," kata Jubier.

Sementara itu gerhana kedua terjadi pada 14 Desember 2020 di Chile dan Argentina selama 2 menit 9 detik. Menurutnya, di jalur totalitas akan ada dalam kegelapan dan bisa melihat korona matahari dengan mata telanjang. Gerhana ini terjadi selama puncak musim panas belahan bumi selatan ketika Matahari sangat tinggi di langit. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya