Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MERAYAKAN Hari Wayang Nasional yang jatuh pada 7 November, Laskar Indonesia Pusaka didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation akan menyelenggarakan pagelaran wayang orang "Sang Sukrasana".
Akan berlangsung pada 17 November di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Sukrasana dikatakan sebagai refleksi akan nasib rakyat kecil paska pemilu. "Mengapa saya terobsesi sekali terhadap tokoh Sukrasana ini, karena berasal dari rasa sedih saya melihat situasi bangsa indonesia saat ini. Bagaimana rakyat pada saat pemilu dipuja-puja, dirayu-rayu, seolah semuanya akan dipersembahkan kepada rakyat. Tetapi kalau sudah selesai Pemilu mendadak rakyat dilupakan," tutur Djaya Suprana selaku penggagas pementasan tersebut dalam konferensi pers, kamis (31/10) di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta.
Narasi cerita yang diangkat dalam pagelaran wayang orang Sang Sukrasana ini akan menyadur lakon klasik Sumantri dan Sukrasana yang terkenal sebagai salah satu lakon yang menyayat hati dalam pagelaran wayang di Jawa. Tokoh Sukrasana adalah tokoh wayang asli Indonesia yang dikisahkan sebagai ksatria sakti mandraguna yang dilatih oleh Batara Indra. Sukrasana memiliki kekuatan yang sangat luar biasa, namun berwajah buruk rupa.
Sementara kakaknya, Sumantri adalah seorang ksatria ambisius yang tampan dan rupawan. Dalam banyak hal Sukrasana sangat menyayangi kakaknya dan selalu siap untuk membantu kakaknya tanpa pamrih apapun. Namun kisah ini harus berakhir tragis ketika kesetiaan Sukrasana dikhianati ambisi dari Sang Kakak.
Aktor kawakan Indonesia, Lukman Sardi akan berperan sebagai Sukrasana. Selain Lukman, Pagelaran wayang Sang Sukrasana ini juga akan melibatkan sederet artis lainnya seperti Maudy Koesnadi sebagai Dewi Citralangeni, Asmara Abigail sebagai Dewi Citrawati, Ruth Marini, Inayah Wahid, serta Tina Toon.
Aktor yang pemenang kategori Aktor Pendukung Terbaik Festival Film Indonesia 2007 ini mengaku bangga dapat terlibat dalam pementasan wayang orang Sang Sukrasana ini. Keterlibatan tersebut ia maknai sebagai sebuah bentuk kewajiban untuk memberikan sumbangsih bagi bangsa Indonesia.
"Saya sebagai seniman merasa bahwa ini adalah bagian saya untuk ngasih balik ke Indonesia. Saya lahir di Indonesia dari keluarga seniman, saya generasi kelima, mereka semua hidup di Indonesia dan saya selalu diajarkan untuk memberikan balik ke Indonesia." ujarnya.
Rencananya pagelaran wayang orang Sang Sukrasana akan dikemas dengan berbagai efek multimedia artisitik yang baru pertama kali ditampilkan di Indonesia. Didapuk sebagai penata artistik dan multimedia, Shari Semesta mengungkapkan bahwa dirinya tidak terlalu mengerti tentang wayang orang, tetapi justru ketidaktahuannya tersebut memacu semangatnya dalam berkarya menyajikan efek multimedia yang belum pernah ditampilkan di Indonesia untuk menjembatani pagelaran wayang orang ini agar dimengerti secara tuntas oleh anak-anak muda.
"Unsur multimedia di Sang Sukrasana kali ini adalah bukan sebagai latar belakang, tetapi justru sebagai memegang fungsi penting yaitu sebagai penunjang untuk menjembatani latar ceritanya agar dipahami oleh anak-anak muda." tuturnya. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved