Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Batik Hibrid Indonesia di Afrika Selatan

Bintang Krisanti
22/10/2019 07:30
Batik Hibrid Indonesia di Afrika Selatan
Koleksi Purana yang dipegarakan di Africa Fashion Exchange (AFX) di Durban, Afrika Selatan, pada Jumat (18/10).(Dok. Purana)

LABEL fesyen asal Jakarta, Purana, menyuguhkan koleksi busana hibrid dengan motif batik di Africa Fashion Exchange (AFX) di Durban, Afrika Selatan, pada Jumat (18/10).

Dalam rilis yang diterima Media Indonesia, Direktur Kreatif Purana, Nonita Respati, mengungkapkan membawa 10 set busana yang terdiri dari jumpsuit, celana, atasan, gaun, dan luaran.

Di antara berbagai busana itu, salah satu andalannya adalah “hybrid outfit” yang digambarkan Nonita memiliki karakter “multi-styling” juga “multi-sizing” dan multifungsi.

Salah satu contoh busana hibrid itu adalah gaun yang juga bisa menjadi outer luaran. “Sepotong pakaian bentuknya bisa berubah-ubah, juga, misalnya kalau Anda styling dengan sabuk atau aksesori lainnya,” Nonita menjelaskan.

Selebihnya, busana yang akan tampil memperlihatkan pengembangan motif batik yang baru akan resmi diluncurkan Purana pada 2020. “Semua motif batik ini terinspirasi dari alam, seperti ombak di pantai, bambu, dandelion dan ginkgo biloba, juga pola-pola geometris pengembangan dari koleksi sebelumnya,” kata Nonita, seraya menambahkan bahwa kebanyakan busana koleksinya dibuat dari Cuprammonium rayon (cupro) dari label Jepang Bemberg yang berkualitas tinggi.

“Feel-nya seperti silk, tapi tidak dibuat dari kepompong [ulat sutra],”kata Nonita tentang Bemberg. Bahan lain yang dipakai Purana untuk koleksi ini termasuk organza tapi semuanya dari serat alami. Keragaman material dalam satu koleksi ini pun memberi ruang untuk layering, misalnya antara batik dengan organza, sehingga tercipta dimensi baru untuk keseluruhan koleksi.

Presentasi Purana di Durban pun menandai kedatangan label ini yang kedua kalinya ke Afrika Selatan, setelah sebelumnya tampil di acara “Made in Indonesia: A Wonderful Journey to Indonesian Fashion” yang diselenggarakan konsulat Indonesia di Cape Town pada bulan September.

Dr. Matshediso Joy Ndlovu, interim managing director KZN Fashion Council, menyebutkan bahwa Purana adalah satu-satunya label Asia yang akan tampil di AFX, selain label busana muslim NurZahra kreasi Windri Widiesta Dhari, juga dari Indonesia.

“Kami ingin tumbuh dan memperluas koneksi Afro/Asia yang telah kami mulai bulan Juni lalu,” kata Dr. Joy, yang juga mengatakan bahwa Purana direkomendasikan kepadanya oleh konsulat Indonesia di Cape Town.

“Setelah melihat karyanya, kami tertarik. (Purana) kontemporer, segar, dan ‘berbicara’ kepada posisi kami saat ini,” jelas Dr. Joy. (RO/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya