Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KETERBATASAN bukanlah alasan. Masih banyak harapan yang dapat diraih dengan kegigihan dan perjuangan. Seperti apa yang dilakukan tamu Kick Andy dalam episode Disabilitas tapi Keren kali ini, mereka ialah orang yang tidak sempurna secara fisik alias disabilitas tetapi berprestasi. Pertama, ada anak-anak YPAC Jakarta yang tergabung dalam kelompok Eki Dance Company. Dewasa ini, Eki Dance Company sudah banyak dikenal, bahkan kerap muncul di berbagai perhelatan seni tari.
Pembina Eki Dance Company, Surya Setya Mulya, mengatakan pihaknya sengaja menggandeng anak-anak YPAC Jakarta sebagai bentuk kepedulian terhadap anak disabilitas. Mereka tidak ingin anak-anak itu dipandang sebagai objek semata, tetapi juga menjadi subjek atau pelaku utama.
"Eki Dance Company bukan kelompok tari biasa. Ia adalah kelompok tari profesional, yang mana dalam pengertian memang mereka melakukan tari secara profesional, dan berprofesi sebagai penari. Sehari-hari mereka menari, dan banyak dari mereka yang tinggal di asrama bersama kami," tutur Surya.
Eki Dance Company sudah berdiri kurang lebih 25 tahun. Saat ini setidaknya ada 30 penari yang bergabung dalam kelompok tersebut yang setiap hari juga berlatih menari. Kerja samanya dengan YPAC Jakarta, kata Surya, sudah berlangsung sejak 2017. Sementara itu, penampilannya dalam Kick Andy kali ini ialah penampilan mereka yang ke-11 atau khususnya dalam hal kolaborasi.
Ide kolaborasi itu, menurut Surya, berangkat dari kedua belah pihak. Pada mulanya, YPAC Jakarta meminta bantuan Eki Dance Company untuk melatih anak-anaknya yang hendak tampil dalam sebuah acara penggalangan dana (fundraising). Berangkat dari pengalaman itu, Eki Dance Company kemudian mencari koreografer agar anak-anak YPAC dapat menari.
Namun demikian, pengalaman itu kemudian berlanjut karena kedua belah pihak ingin anak-anak YPAC dapat beraksi. Salah satu Koreografer Eki Dance Company, Yuliani HO, mengatakan melatih anak-anak YPAC memiliki tantangannya tersendiri. Selain itu, anak-anak juga kerap kesulitan mengikuti gerakan karena mereka memiliki keterbatasannya masing-masing.
"Tapi saya menemukan mereka latihan sendiri di pojokan hingga saat ini bisa mengikuti gerakan. Mungkin karena mereka semangat, jadi saya sendiri melihatnya mereka seperti menjadi lebih senang. Mereka akhirnya juga bisa melakukan sesuatu yang mungkin mereka pikir sendiri itu tidak mungkin," tutur Yuliani. (M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved