Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Suka lupa sandi? Atau sudah amankan sandi yang anda gunakan? Apalagi bagi anda yang suka berselancar dunia maya. Anda pasti tidak ingin mengorbankan keamanan informasi pribadi demi kemudahan menggunakan sandi.
Nah, Andreas Tuerk Product Manager, Pengelola Sandi google mengumumkan fitur terbaru mereka, pengelola sandi. Fitur ini sudah tersedia di akun Google dan Google Chrome anda.
Pengelola sandi dapat membuat sandi yang unik dan kuat untuk semua akun Anda, mengisikannya otomatis saat Anda ingin login, dan membantu menyimpan semua sandi Anda secara aman di satu tempat.
"Hari ini, kami meluncurkan Pemeriksa Sandi— fitur baru yang langsung tersedia di pengelola sandi kami yang berguna untuk memeriksa kekuatan dan keamanan semua sandi yang telah Anda simpan, memberi tahu Anda jika kami mendeteksi risiko, dan memberi Anda rekomendasi yang dipersonalisasi dan dapat Anda ikuti apabila diperlukan," ujar Andreas dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, hari ini.
Berdasarkan hasil survei Google dan The Harris Poll, pada masyarakat Amerika ditemukan 75% responden frustasi untuk mengingat password mereka. Sebanyak 24% dari mereka menggunakan kata sandi yang umum seperti abc 123, Password, 123456, atau qwerty.
Jadi apa saja sih yang diinfokan Pemeriksa Sandi?
1. Sandi Anda terancam risiko karena tindak pelanggaran pihak ketiga. Kami menemukan lebih dari 4 miliar nama pengguna dan sandi yang terancam risiko karena pelanggaran data pihak ketiga. Jika Anda menjadi korban, pelaku pelanggaran mungkin telah mendapatkan sandi Anda dan bisa mengakses informasi Anda.
2. Sandi Anda digunakan di berbagai situs yang berbeda. Apabila Anda menggunakan satu sandi yang sama untuk banyak situs dan sandi tersebut dibobol, pelakunya akan dapat menggunakannya untuk login ke semua situs Anda tersebut.
3. Sandi Anda perlu diganti dengan yang lebih kuat. Sandi yang lemah mudah ditebak oleh penyerang, membuat informasi pribadi Anda terancam risiko. (RO/M-3)
Baca juga : Mikroplastik Terdeteksi di Feses Manusia
Kominfo Bersama Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard, Latih Satu Juta Talenta Keamanan Siber
Berdasarkan survei terungkap sebanyak 67% pengguna media sosial di Asia Pasifik menggunakan ponsel pintar.
Media sosial menjadi adah eksistensi netizen. Sayangnya tanpa disadari kita banyak mengekspose privasi di media sosial.
Situs ini akan memadukan antara laporan masyarakat dan polisi sehingga bisa ditampilkan di data base situs tersebut.
Sejumlah Jenis Kejahatan Siber di Indonesia
Penjahat siber seringkali memanfaatkan ketidakpahaman setiap anggota masyarakat tentang dunia digital untuk menyerang perangkat yang digunakan dan mencuri data.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved