Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Datang ke Rimba

Abdillah M Marzuqi
28/9/2019 13:25
Datang ke Rimba
Kristiawan(MI/PIUS ERLANGGA)

KRISTIAWAN memiliki cara unik untuk mengabdi.  Sejak 2008, sarjana keperawatan itu justru mendatangi warga rimba yang hidup di pedalaman hutan Jambi. Kris tinggal di Jambi, untuk mencapai tempat pelayanan, ia biasa menempuh perjalanan motor selama 8 jam dipadu dengan jalan kaki. Medan hutan tidak mengizinkannya untuk selalu duduk di atas jok motor.

“Saya tinggal di Jambi, tapi pekerjaan saya ke pelosok- pelosok. Itu di dalam hutan, di Taman Nasional Bukit Dua Belas, ada juga di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, satu lagi di daerah kawasan restorasi ekosistem,” tegas pria berusia 37 tahun itu.

Sebagai lokoter (istilah lokal untuk tenaga medis lapangan) ia melayani warga suku Orang Rimba, suku Batin Sembilan, dan suku Talang Mamak. Kris melakukan pendekatan melalui bahasa. Selama 3 bulan, ia mempelajari bahasa sekaligus budaya mereka. Kini, Kris sangat akrab dan fasih bahasa suku Rimba.

Kris juga berstrategi untuk tidak serta-merta mengganti kebiasaan mereka. Ia menawarkan alternatif pengobatan pada masyarakat. “Artinya saya pun tidak tinggalkan obat yang mereka yakini, tapi saya kasih alternatif,” terang Kris yang juga memberikan pelajaran baca-tulis untuk warga rimba.

Dalam memberikan penyuluhan, Kris juga memilih untuk berangkat dari kejadian. Ia tidak memberikan penyuluhan ketika mereka belum mempunyai  pengalaman tentang suatu penyakit.

“Biasanya saya berangkat dari pengalaman nyata di lingkungan mereka. Kalau mereka sudah menderita diare, baru saya akan kasih penyuluhan. Kalau mereka sudah batuk, baru kasih penyuluhan. Jadi memberikan penyuluhan itu kalau mereka sudah merasakan,” ujarnya. (Zuq/M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya