Manis Asam Kari Kepala Salmon

SELAMA ini orang akrab dengan santapan kari dengan isi potongan daging kambing atau gulai kepala kakap. Namun, Restoran 100 Eatery & Bar, Century Park Hotel, Jakarta, menawarkan kesegar­an kepala ikan salmon yang disiram kuah kari yang manis, pedas, dan gurih.

Dari penampilannya, hidangan kepala ikan salmon ini menarik. Pasalnya, kepala ikan ini disiram kuah berwarna kuning kemerahan dari cabai giling. Tidak ketinggalan potongan terung dan cabai rawit utuh sebagai garnis.

Menurut Executive Chef di Restoran 100 Eatery & Bar Century Park Hotel, Kiki Dwi Septiawan, kuah kari memiliki cita rasa yang khas. Pasalnya, kari yang dipilih ialah kari peranakan, seperti Malaysia dan Singapura.

Namun, memadukan ikan dan kari tidak serta-merta menghilangkan rasa manis dari salmon. Perpaduan daging ikan yang lembut sangat pas dengan kuah kari yang lebih mild. Nasi putih hangat tentu menjadi pelengkap yang serasi bagi kari kepala salmon.

Selain itu, hidangan signature lainnya berupa lidah sapi cabai hijau. Daging lidah utuh diungkep bersama rempah selama hampir 2 jam sebelum diiris tipis ala sukiyaki, menjadi delapan lembar membuat lidah sapi menjadi kaya rasa.

Ternyata di balik kelezatan potongan lidah itu ada proses yang cukup panjang. Irisan daging yang sudah dibumbui itu melalui proses pemanggangan (grill). Tenang saja, meski di-grilled, irisan daging tetap kenyal lembut, terutama pada sisi lemaknya dan mengeluarkan asin yang membuat nagih. Rasa daging akan semakin lengkap karena disiram dengan sambal cabai hijau.

Makanan ini disajikan dengan nasi kuning yang kunyit dan santannya cukup ringan. Namun, bisa saja Anda meminta nasi putih untuk menyeimbangkan dari rasa lidah sapi tersebut. Yang membuat makin spesial ialah sambal hijau home made mereka yang tidak terlalu pedas menambah warna rasa lain dari dari irisan daging.

Santapan makan yang bisa untuk hidangan siang atau malam ini bisa dinikmati seharga Rp98 ribu untuk kari kepala salmon dan Rp78 ribu untuk lidah sapi cabai hijau. “Kami ingin membentuk persepsi orang bahwa makan di hotel tidak selalu mahal, tapi bisa makan enak,” ujar Kiki. (Try/M-3)