Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Makan setengah porsi kacang --kira-kira segenggam tangan-- setiap hari bisa membantu Anda terhindar dari kenaikan berat badan seiring bertambahnya usia.
Para ahli dari Universitas Harvard melacak hampir 300.000 orang selama sekitar dua dekade. Mereka ditanya tentang berapa banyak kacang yang mereka makan dan berapa berat badan mereka dalam kurun tertentu.
Hasilnya menunjukkan peserta yang mengonsumsi setengah ons kacang setiap hari mengalami kenaikan berat badan lebih sedikit dan lebih kecil kemungkinannya menjadi gemuk.
Lebih lanjut, para ilmuwan sekarang mengatakan mengganti camilan yang tidak sehat, seperti cokelat, dengan kacang bisa memperlambat penyebaran usia paruh baya yang ditakuti.
Memang penelitian tersebut belum dapat memastikan penyebab fenomena tersebut dan memerlukan riset lebih lanjut.
Namun, mereka berasumsi bahwa mengunyah kacang membutuhkan lebih banyak usaha daripada makan makanan cepat saji, sementara kandungan serat yang tinggi dapat membuat orang merasa kenyang lebih lama.
Serat kacang juga mengikat lemak dalam usus, yang berarti lebih banyak kalori dikeluarkan, tulis para peneliti dalam makalah penelitian mereka yang dipublikasikan.
Kacang kaya akan lemak tak jenuh yang sehat, vitamin, mineral dan serat, tetapi tidak terlalu disarankan untuk dikonsumsi terlalu sering jika ingin menurunkan berat badan karena mereka padat kalori. Tetapi ada bukti yang menunjukkan bahwa kualitas makanan serta menghitung kalori berperan dalam manajemen berat badan.
Peneliti Universitas Harvard menganalisis informasi tentang berat badan, diet, dan aktivitas fisik pada tiga kelompok orang.
Kelompok pertama terdiri dari 51.000 profesional pria berusia 40 hingga 75. Dua lainnya keduanya terdiri dari sekitar 120.000 perawat berusia antara 24 dan 55.
Peserta diminta setiap empat tahun untuk menyatakan berat badan mereka dan seberapa sering mereka makan seporsi kacang. Mereka melaporkan latihan mereka setiap dua tahun.
Peningkatan konsumsi jenis kacang apa pun dikaitkan dengan kenaikan berat badan jangka panjang yang lebih sedikit dan risiko lebih rendah untuk menjadi gemuk.
Mengganti camilan untuk setengah porsi kacang ditemukan untuk mencegah sekitar 0,9 hingga 1,5 lbs (0,41-0,7 kg) kenaikan berat badan selama empat tahun berikutnya. Sementara itu, meningkatkan konsumsi kacang setiap hari dari tidak ada setengah porsi dikaitkan dengan mencegah kenaikan berat badan hampir 1,6 pon (0,74kg).
Adapun makan secara konsisten setidaknya setengah porsi kacang setiap hari memiliki efek yang sama, tulis para peneliti dalam BMJ Nutrition, Prevention and Health.
Analisis data menyarankan makan setengah porsi kacang setiap hari - dalam bentuk apa pun - dikaitkan dengan risiko 23 persen lebih rendah menjadi obesitas.
Dalam hal kacang individu, makan setengah porsi kenari ekstra setiap hari menurunkan kemungkinan menjadi gemuk dalam empat tahun ke depan sekitar 15 persen.
Tidak ada hubungan seperti itu yang diamati untuk peningkatan asupan selai kacang, menurut para peneliti yang dipimpin oleh Dr. Xiaoran Liu.
Temuan itu tetap benar setelah memperhitungkan perubahan dalam diet dan gaya hidup, seperti olahraga dan asupan alkohol. (Daily Mail/M-2)
TAK mudah melangkah keluar dari kenyamanan, namun Almi membuktikan bahwa keberanian mencoba membuka pintu peluang besar.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
Riset Akademik dalam Olahraga Prestasi Studi yang dilakukan Reilly, Bangsbo, dan Franks (2000) mencatat bahwa olahraga prestasi tidak lagi sekadar ajang unjuk kekuatan fisik dan bakat alami.
Profesor di Indonesia memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan riset atau penelitian karena waktunya dihabiskan untuk mengajar di kampus.
Pentingnya regulasi yang proporsional, khususnya di sektor kesehatan. Salah satu contohnya adalah perlunya pendekatan berbasis bukti dalam mengatur produk tembakau alternatif.
WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie optimis terhadap masa depan riset Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved