Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Rully Nere: Tetap Mengabdi

Wan/M-4
14/9/2019 00:40
Rully Nere: Tetap Mengabdi
Setelah gantung sepatu, Rully tetap mengabdi untuk sepak bola Indonesia.(MI/SUMARYANTO BRONTO)

BERADA di jalur sepak bola dan terus mengabdikan diri untuk mengharumkan nama Indonesia, itulah yang melekat dari sosok Rully Nere, legenda sepak bola indonesia dari Tanah Papua.

Kecintaannya terhadap sepak bola memang telah tumbuh sejak usia kecil. Ia kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya, kemampuannya pun terus diasah hingga dewasa.

Rully, begitu panggilannya mengawali karier nasional dengan mengikuti PON ke-9 1977 di Jakarta. Sebagai wakil dari Papua, Rully dan kawan-kawan berhasil menembus final. Pada pertandingan itu pula sebuah klub sepak bola, Warna Agung kepincut oleh penampilan Rully yang bermain apik. Rully telah merantau ke Jakarta dan bergabung dengan klub Warna Agung pada 1978.

Bersama Warna Agung, permainan Rully semakin berkembang, misalnya pada 1980 bersama timnya, ia berhasil meraih juara 1 Liga Sepak Bola Utama Indonesa atau Galatama. Ia bahkan lolos menjadi pemain timnas Indonesia pada ­1978-1991. Ia pun berhasil mengukir prestasi dengan meraih emas pada SEA Games pada 1989.

Menurut Rully, kemampuannya selaras dengan fasilitas yang diberikan klubnya. Pendiri klub Warna Agung, Benny Mulyono sangat peduli pada para pemainnya. “Semua pemain mendapat fasilitas yang sangat memadai, bahkan bisa disebut yang terbaik pada masa itu. Kostum dan sepatu bola diimpor dari Inggris. Rully dan beberapa pemain Warna Agung yang masih usia sekolah mendapat beasiswa,” katanya.

Setelah gantung sepatu, Rully tetap mengabdi untuk sepak bola Indonesia. Kini ia ditunjuk sebagai pelatih timnas wanita Indonesia. (Wan/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya