Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Buzz Monyet Mangabays Lahir Membawa Harapan Spesies Langka

Suryani Wandari
02/9/2019 18:00
Buzz Monyet Mangabays Lahir Membawa Harapan Spesies Langka
Kelahiran primata mangabey putih Buzz Aldrin.(Dailymail)

BAYI monyet telah lahir di kebun binatang Zoological Society London (ZSL) tiga pekan lalu. Primata mangabey putih itu lahir dari ibu bernama Achimoto, monyet berusia sembilan tahun yang mengalami proses masa kehamilan selama lima setengah bulan.

Kelahirannya merupakan tanda positif bagi program pemuliaan di kebun binatang yang mencoba menyelamatkan spesies, yang dikenal sebagai salah satu yang paling langka di dunia, dari kepunahan.

Dilansir dari Dailymail, Kamis (29/8), bayi monyet ini kemudian dinamai sesuai nama astronaut terkenal, Buzz Aldrin. Staf dan penjaga kebun binatang memilih Buzz karena tahun ini menandai peringatan ke-50 pendaratan bulan Apollo 11 yang bersejarah. Edwin 'Buzz' Aldrin adalah orang kedua yang mendarat di bulan setelah Neil Armstrong. Tim sepakat Buzz menjadi nama yang lebih tepat daripada Neil.

Tubuh Buzz yang tidak berambut mungkin masih melekat pada ibunya, tetapi kehadirannya sangat penting untuk kelangsungan hidup spesiesnya, apalagi mengingat setelah hewan-hewan diklasifikasikan sebagai 'rentan' oleh  International Union for Conservation of Nature (IUCN) termasuk primata paling langka di dunia.

ZSL adalah bagian dari program pemuliaan Eropa untuk spesies langka (EEP) dan kedatangan Buzz memacu harapan bagi hewan yang hanya ditemukan di alam liar di beberapa bagian Afrika barat. Mereka terancam kehilangan habitat dan perdagangan satwa liar ilegal, termasuk diburu untuk bulu mereka dan sebagai daging hewan liar.

Primata Mangabays merupakan pendaki yang luar biasa yang memiliki  lompatan lincah berkat ekornya yang panjang dan anggota tubuhnya yang ramping. "Buzz adalah kedatangan baru yang penting di sini di Kebun Binatang, dan kami berharap masa depannya sama makmur dengan namanya yang sama," kata Ketua tim Daniel Simmonds.

Ia juga mengatakan Mangabays memiliki kantung tenggorokan khusus yang mereka gunakan untuk memproyeksikan suara mereka  dari jeritan dan teriakan hingga gonggongan dan dengusan. "Sampai sekarang, Buzz meringkuk erat di dada ibunya, tetapi  beberapa hari ke depan akan melihat Buzz menguji suaranya sendiri dan melaukan keterampilan mencari makan, hingga menjelajah jarak kecil dari lengan ibunya," lanjut Daniel. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya