Biografi Sutopo Purwo Nugroho Terjebak Nostalgia Diluncurkan

Retno Hemawati
02/9/2019 15:10
Biografi Sutopo Purwo Nugroho Terjebak Nostalgia Diluncurkan
Peluncuran buku Sutopo Purwo Nugroho Terjebak Nostalgia.(Narasi)

PENERBIT Literati bekerjasama dengan Gramedia dan Narasi menggelar acara launching biografi Sutopo Purwo Nugroho Terjebak Nostalgia di Gramedia Matraman pada Minggu (1/9). Biografi Almarhum Sutopo Purwo Nugroho ini ditulis oleh Fenty Effendy yang secara eksklusif mewawancarai beliau sebelum wafat dan masih menjabat sebagai Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Peluncuran itu juga dihadiri Suharsono dan Sri Rusmandari (Orang Tua Alm. Sutopo PN) sebagai narasumber.

Fenty Effendy, penulis buku Sutopo Purwo Nugroho Terjebak Nostalgia menuturkan, banyak momen inspiratif yang Ia dapat selama proses penulisan.  “Mengutip Pramoedya Ananta Toer, 'Cerita, selamanya tentang manusia, kehidupannya, bukan kematiannya'. Jadi, dengan pedoman itulah saya menuliskan perjalanan hidup Sutopo,” kenang Fenty yang tetap melanjutkan biografi mendiang Sutopo Purwo Nugroho setelah beliau wafat.

"Terjebak Nostalgia menarasikan berbagai momen  kehidupan Sutopo Purwo Nugroho; yang pahit, yang manis, yang konyol, yang kandas, yang bangkit, dan menang. Gagal jadi profesor, nyaris mengundurkan diri dari jabatan Kepala Humas BNPB, nulis press release dari pemakaman dan masih banyak lagi kisah yang diceritakan secara eksklusif kepada saya," ungkap Fenty.

Alm. Pak Topo sempat berujar dalam satu sesi wawancara bersama Fenty Effendy, “Di mana pun kamu bekerja, besarkan jabatanmu.” Ujaran itu begitu membekas di benak Fenty. “Setuju Pak Topo, orang (jadi) besar bukan karena jabatannya, melainkan jabatan jadi besar dan bermakna, karena orang yang menjalankannya,” lanjut Fenty.

Najwa Shihab, founder Narasi dan host Catatan Najwa menuturkan perjalanan buku ini berawal dari ketika Ia mendapat pesan dari Pak Topo yang sedang mencari partner penerbit untuk menuliskan buku biografinya. “Ketika saya menghubungi Pak Topo untuk mengonfirmasi pesan itu, dia langsung bersemangat. ‘Mbak Nana, ternyata ada beberapa orang yang mau menuliskan dan menerbitkan, tapi saya mau pilih sama mbak Nana saja ya’. Terharu rasanya. Saya kemudian mengajak sahabat saya Fenty Effendy, penulis sekaligus host Buka Buku di Narasi dan penerbit Lentera Hati untuk bertemu Pak Topo di Narasi, dan mulailah proses penulisan itu.” (M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya