Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
UNTUK pertama kalinya film animasi Detective Conan mengambil latar di luar Jepang. The Fist of Blue Sapphire (selanjutnya Blue Sapphire) mengambil latar yang sejak awal hingga akhir film berada di Singapura. Kasus matinya pengacara, rasa ambisius seorang mantan detektif, motif balas dendam, hingga rivalitas yang bak bromance antara Kaito Kid dan Shinichi Kudo (Conan Edogawa).
Di Jepang, film ini tayang lebih awal di Jepang saat seluruh dunia menayangkan Avengers: Endgame, dan berhasil memuncaki tangga box office di ‘Negeri Sakura’. Di Indonesia, penayangan khusus fandomnya telah lebih dulu pada akhir Juni. Namun, Blue Sapphire tetap bisa dinikmati sekalipun penonton bukan fandom.
Tidak ada plot yang berkaitan khusus dengan saga Conan. Alasan Blue Sapphire tetap ramah untuk nonfandom ini terbukti, dideskripsikan pula melalui visual peristiwa penyebab Shinichi menjadi Conan.
Plot Blue Sapphire beranjak ketika Conan di Singapura untuk menyaksikan pertandingan karate Makoto Kyogoku, pacar Sonoko Suzuki, sahabat Ran Mouri. Namun, karena Conan (Shinichi Kudo) terperangkap dalam tubuh anak kecil, ia tidak bisa bepergian ke luar negeri. Paspornya pun dicuri rival Shinichi, Kaito Kuroba (Kaito Kid) si pesulap yang juga pencuri.
Alasan Kaito, jelas mengincar hadiah sabuk kompetisi karate yang diikuti Kyogoku. Di situ ada permata biru yang sempat menghilang di dasar laut.
Blue Sapphire secara rapi memberikan plot linear tetapi bertumpuk intrik pada sub-sub yang telah ditanam di belakang. Bahkan, karakterisasi penjahat (villain) juga tidak serta-merta hitam putih, meski kita tahu pahlawan di sini ialah Conan. Ada Leon Lowe, juga Rishi Ramanathan yang keduanya saling bertautan pada pembunuhan Sherilyn Tan, pengacara yang mensponsori Kyogoku dalam turnamen. Sementara itu, Leon memiliki anak buah yang juga diutus untuk tampil di kejuaraan karate itu.
Singapura dalam 2D
Karakterisasi yang tidak hitam putih ini menjadi penting sebagai bangunan keutuhan plot. Saat di satu sisi Leon Lowe punya ambisi buruk, di sisi lain Rishi rupanya juga punya ambisi yang tidak jauh berbeda dengan Leon meski berbeda target, juga alasan yang membangun karakter Rishi menjadi sosok yang punya sisi gelap. Terlebih, dengan film yang tokoh utamanya ialah detektif.
Blue Sapphire juga memberikan panggung mayor untuk tokoh Kaito Kid lewat sejumlah aksi percobaan pencurian permata biru, dan kerja samanya dengan Conan. Sinichi dalam sosok Conan serasa diberi porsi sebagai pemeran pendukung aksi Kaito. Film ini juga memberikan nuansa rivalitas Kaito-Sinichi melebur menjadi bromance.
Kalau ada yang mau disebut sebagai golden scene dalam film ini ialah adegan seusai kerusuhan di hotel, ketika Sonoko melepas plester yang selalu menempel di pelipis Kyogoku. Momen kecil, sangat hangat, romantik, sekaligus ikonik. Penonton telah diberi benih penasaran saat pada sebelumnya Sonoko menanyai Kyogoku mengapa ia tak pernah melepas plester itu. Jawaban yang Sonoko dapat melelehkan hati kita yang menonton.
Selain menampilkan lanskap Singapura pada animasi 2D, Blue Sapphire ialah film yang cocok untuk bersenang-senang, apalagi jika kamu bagian dari fandom Shinichi Kudo. (M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved