Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Asyiknya Berkeliling Kemenkes

Najla Nurdiany Putri
28/7/2019 03:45
Asyiknya Berkeliling Kemenkes
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menerima kunjungan dan menjawab pertanyaan Reporter Cilik Media Indonesia(MI/ ROMMY PUJIANTO)

HAI sobat Medi! Aku Najla, salah satu Reporter Cilik (Repcil) Media Indonesia. Kali ini aku punya tebak-tebakan nih buat sobat Medi. Ada yang tahu nama Menteri Kesehatan RI? Yup, Ibu Nila Moeloek! 

Nah, beberapa hari lalu, tepatnya 24 Juli 2019, para Repcil berkesempatan mewawancara Bu Nila nih. Nah, penasaran kan? Yuk, simak liputanku kali ini.

Sebelum melakukan wawancara, para Repcil mengisi tenaganya dulu di Kantin Sehat yang baru diresmikan. Di sana, Repcil mendapat makan siang sekaligus menjalankan program Germas atau Gerak­an Masyarakat Hidup Sehat yang tak lain ialah ‘isi piringku’, yaitu gizi seimbang. Tahu kan apa saja itu? Yup, setengah lauk-pauk, buah-buahan, sayuran, dan makanan pokok. 

Selanjutnya, Repcil menuju ruang Cut Mutia bersiap untuk mewawancara Bu Nila. Setelah para Repcil memperkenalkan diri, Repcil memberi pertanyan secara bergantian. Salah satu pertanyaannya ialah tugas Menteri Kesehatan. 

Ternyata, tugasnya ada banyak lo. Beberapa di antaranya membuat masyarakat Indonesia menjadi sehat, mengobati orang sakit dengan pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit dan puskesmas, tak lupa mengadakan program kesehatan. Oh ya, Bu Nila menjadi Menteri Kesehatan sejak 2014 ditunjuk Bapak Presiden Joko Widodo.

Dokter dan tenaga medis sudah mencukupi untuk menangani banyaknya masyarakat yang sakit karena fakultas kedokteran sudah banyak di Indonesia. Namun, tenaga medis masih banyak diperlukan karena Indonesia luas bisa sampai ke pelosok-pelosok daerah terpencil. Karena itu, Bu Menteri berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana kesehatan di Indonesia.

Lalu, Bu Menteri juga menjelaskan tentang stunting. Ada yang tahu apa itu stun­ting? Stunting ialah anak yang kekurangan gizi sehingga pertumbuh­annya terhambat dan tingginya tidak sesuai dengan umurnya. Seharusnya, ketika bayi lahir beratnya sekitar 2,5 kg atau 3 kg tandanya merupakan bayi sehat. Sedihnya, teman-teman stunting kita otaknya pun ikut kurang baik.

Tak hanya itu, Bu Nila juga mengingatkan anak-anak Indonesia untuk tidak berlama-lama di depan layar gadget karena bisa membuat mata rusak. Sebenarnya, gadget bisa positif jika penggunanya menggunakan untuk hal yang positif juga. 

Bu Nila juga menceritakan panutannya lo. Adakah yang bisa menebak siapa panutannya Bu Menteri dari kecil? Ternyata panutannya ialah ayahnya lo sobat Medi. Ayahnya ialah seorang dokter yang mempunyai hobi membaca buku. Ia juga mengidolakan ibunya yang mengajarkan hidup lebih sehat. Contohnya, jangan lupa sarapan pagi dan sikat gigi sebelum tidur karena orangtua itu merupakan idola kita.

Sobat Medi juga tahu kan masalah obat palsu? Pasti bi­ngung membedakan yang asli dan palsu? Untuk menghindari hal tersebut, Bu Nila menganjurkan dengan membeli obat di apotek, tidak beli sembarangan karena kita tidak tahu asli atau palsunya. Selain itu, obat harus dibeli dengan resep dokter.

Eh iya, Bu Nila juga menceritakan tentang suka-dukanya menjadi menteri. Sukanya dalam menjadi seorang menteri ialah bisa membuat keputusan yang baik untuk kesehatan masyarakat, lalu bisa membantu, dan bekerja sama dengan kabinet kerja yang lain. 

Dukanya ialah saat melihat di daerah terpencil, seperti kekurangan air, kebersihan makanan, dan melihat masih ada anak yang kekurangan gizi karena daerah ke­ring. Duh, sedih ya jika melihat teman-teman yang masih kekurangan.

Selain itu, masih banyak virus dan penyakit yang belum ada obatnya nih sobat Medi. Menurut pendapat Bu Menteri, virus dan kuman bisa menyerang siapa saja karena kondisi tubuh. 

Kebanyakan virus ditulari dari binatang, contohnya kelelawar, dan ada yang mengejutkan, ternyata virus HIV berasal dari monyet lo. Virus kadang-kadang mati sendiri, asal kondisi badan kita baik. Oh ya, virus HIV selain dari itu, bisa ditularkan dari narkoba. 

Selain HIV, ada DBD atau yang biasa kita kenal demam berda­rah dengue. Ternyata ada empat tipe, yaitu, den-1, den-2, den-3, den-4. Bu Nila juga berharap, sebagai penerus berharap dapat melakukan penelitian untuk membuat obat untuk mematikan virus.

Sebenarnya, narkoba ialah jenis obat untuk menghilangkan rasa sakit yang luar biasa, contohnya morfin. Namun, itu disalahgunakan dan menjadi ketergantungan. Dosisnya pun tambah lama tambah tinggi. Biasanya, narkoba dimulai dari merokok. Bu Menteri berharap agar anak-anak Indonesia tidak merokok.

Peran anak-anak dalam menunjang program Kemenkes, menurut Bu Nila,  seperti kami para Repcil yang bisa menyuarakan tentang kegiatan yang dilaksanakan saat ini dan diharapkan anak-anak suka membaca buku, dapat mengingatkan teman-temannya untuk menjaga ling­kungan. Misalnya, mengganti kantong plastik dengan tas belanja, membuang sampah pada tempatnya, makan sehat yang bergizi seimbang.

Oh ya, Bu Nila juga punya pesan nih untuk para anak-anak Indonesia. Tetap mensyukuri keragaman budaya, hayati, musim, yang ada di Indonesia, menghargai dan mempertahankan Indonesia secara sumber daya manusia yang harus sehat, pintar, dan produktif. Semua dimulai dari sehat dulu. Kita punya sumber daya alam dan SDM-nya juga harus pintar.

“Jadi, anak yang cerdas dimulai dari kesehatan, berpendidikan, ekonomi bisa bagus,” kata Menteri Kesehatan RI, Bu Nila Moeloek.

Sekian dulu liputan Medi kali ini, semoga ada pengetahuan yang bisa kalian petik ya sahabat Medi. Sampai jumpa! (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik