Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Komik Menembus Batas

Ardi Teristi
28/7/2019 01:15
Komik Menembus Batas
Pameran bertema Serigala Menembus Kabut ini menghadirkan lukisan komik dengan media dan teknik yang berbeda-beda.(MI/ARDI TERIST)

DUA lukisan manusia berkepala serigala dipajang menghiasi tempat makan di Greenhost Hotel di Yogyakarta, akhir pekan kemarin. Masing-masing menyandang gitar sambil berteriak.

Kedua lukisan tersebut merupakan satu kesatuan karya Iwank HS dengan judul Chord A. "Saya beri judul itu karena serigalanya berteriak seperti meneriakkan vokal A. Mereka berdialog dengan cara saling berteriak," kata Iwank kepada Media Indonesia, Jumat (19/7) sore.

Karya yang dilukis dengan akrilik di atas kanvas tersebut, kata Iwank, ingin menceritakan tentang manusia yang memiliki sifat serigala di dalam dirinya. Serigala ialah binatang yang komunal, tapi memiliki sifat buas dan emosional.

Karya Iwank hanya satu dari 31 karya dalam pameran seni rupa bertajuk Serigala Menembus Kabut oleh kelompok seniman kolektif Mulyakarya di Greenhost Hotel dari 7 Juli hingga 7 Agustus 2019.

Berbeda dengan Iwank, Antonius Ipur menampilkan lukisan ilustrasi hitam-putih dengan menggunakan pensil. Ada tujuh karya yang dipamerkan, antara lain You Lose Something, Train, dan Hide and Seek.

Lewat ketujuh karyanya, seniman yang akrab disapa Ipur ini ingin menyampaikan kompleksitas hidup secara lebih dalam. Meski disampaikan dengan gaya komikal, Ipur tidak menghadirkan gambar komik yang menyenangkan.

"Komik tidak harus fun. Dengan pensil, salah satu cara strategi visual saya agar pengalaman dunia saya yang kompleks bisa ditularkan. Ini supaya pengalaman estetis saya bisa lebih dirasakan," kata dia.

Dengan ilustrasi pensil hitam-putih, ia mengaku bisa menghadirkan hal-hal menyenangkan dan mencekam secara bersamaan. Ia mengaku, bisa saja karakter-karakter yang dia lukis dibuat berwarna. Jika itu dilakukan, suasana yang kompleks dalam ilustrasi tersebut tidak muncul.

Dalam karya You Lose Something menggambarkan imajinasinya tentang seorang gadis di satu rumah yang kehilangan tangga untuk turun. Namun, dengan kehilangan tangga tersebut, ia malah menemukan sesuatu hal yang baru tentang keindahan di atas rumah tersebut.

Sementara itu, dalam lukisan berjudul Train, Ipur mengungkap kompleksitas orang-orang yang tengah berada di stasiun kereta. Selain ada perjumpaan, di situ juga ada perpisahaan.

Lain lagi dalam gambar ilustrasi Hide and Seek, laglagi-lagi Ipur menggambarkan situasi paradoks. Sebuah karakter besar, dominan, dan menakutkan malah bersembunyi pada karakter yang lebih kecil.

Kehidupan dunia digital
Hal menarik lainnya dipresentasikan Danang Catur dalam tiga lukisannya yang menggunakan akrilik dan sablon cetak saring di atas kanvas. "Ketiga lukisan saya ini menceritakan tentang dunia digital. Keseharian apa yang kita lihat sehari-hari sekarang, ya dunia digital, termasuk di telepon genggam," kata dia.

Gambar pertama menangkap fenomena tentang seringnya orang swafoto. Ketika membuka media sosial, foto yang sering ditemukan ialah foto-foto swafoto.

Selain itu, ada pula kebiasaan orang-orang saat ini yang menggunakan aneka ikon saat berbincang di media sosial. Ada salah satu lukisan yang menunjukkan sikap sorang perempuan dengan dua tangan yang menyatu di depan dada.

"Ternyata ada pemaknaan ulang tentang ikon itu," kata dia. Makna ikon tersebut bisa berbeda-beda, misalnya, ada yang menganggapnya berterima kasih, meminta maaf, berdoa, hingga tos (high five).

Di lukisan Danang yang lain juga menggambarkan sosok perempuan yang didekati burung dan dipandang laki-laki. Lukisan tersebut menunjukkan perempuan menjadi sangat populer di dunia digital.

"Figur perempuan lebih disukai dan dilihat di media sosial. Perempuan lebih diperhatikan dan dipandang lebih tenar daripada laki-laki di dunia digital seperti wonder woman," kata dia.

Sementara itu, Yudha Sandi menampilkan 12 karya baru dalam ukuran kecil dengan media akrilik dan cat semprot. Judul karyanya ialah Brain Wash Season. Yudha melukis dengan gaya komikal dan membuatnya dengan ukuran kecil-kecil, sangat detail.

"Saya suka baca berita-berita politik. Sekarang sulit mencari kebenaran di tengah banyaknya berita. Untuk mencari berita yang benar berarti meminggirkan berita yang lain," kata dia. Terlebih, saat ini berita-berita hoaks juga bertebaran.

Pameran tersebut menghadirkan lukisan komik dengan media dan teknik yang berbeda-beda. Tema yang diangkat tiap-tiap seniman pun berbeda, sesuai kegelisahan masing-masing.

Nindita Putri, Communication Associate Greenhost menyebut, pihaknya mengapresiasi dan mendukung seniman-seniman yang ada. Area di Greenhost sengaja dijadikan ruang pamer untuk para seniman.

"Seniman lokal bisa pameran secara gratis juga. Tinggal mengirimkan proposal yang kemudian akan dikurasi oleh manajemen," kata dia.

Yogyakarta komikal
Yudha Sandi yang menjadi pendiri kelompok Mulyakarya mengatakan, pameran bertema Serigala Menembus Kabut menjadi ajang pemanasan untuk pergelaran Jogjakarta Comic Week. Acara tersebut akan digelar di Museum Sonobudoyo mulai 8-21 Oktober 2019.

Setelah pameran Serigala Menembus Kabut, pada Agustus juga akan diadakan pelatihan dan lomba membuat komik buat anak SMA untuk menuju Jogjakarta Comic Week.

Tema Serigala Menembus Kabut dipilih karena serigala ialah logo dari Mulyakarya yang memilki sifat bersama-sama untuk bersama-sama mewujudkan Jogjakarta Comic Week. JCW rencananya akan diisi berbagai acara, dari pameran 30 komikus terpilih, drama komikal, bazar komik, komik-komik indie, hingga pemberian penghargaan ke legenda komik.

Mulyakarya merupakan perkumpulan semiman dengan berbagai karya, dari komik, video, instalasi, hingga lukisan. Jogjakarta Comic Week diharapkan dapat meningkatkan lagi dunia komik di Indonesia, khususnya Yogyakarta. Kegiatan ini diharapkan bisa digelar secara rutin. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya