Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
DI awal abad 21 ini telah menjadi saksi terjadinya epidemik buruknya kesehatan mental dan penyakit yang terkait dengannya. Namun sementara depresi sering dikaitkan masalah kesehatan mental, nyatanya tetap bukan itu isu kesehatan mental yang paling mengancam orang. Juaranya adalah gangguan kecemasan.
Dikutip dari Weforum, diperkirakan 275 juta orang saat ini menderita gangguan kecemasan. Jumlah itu merupakan 4% dari populasi global. Penyebarannya di kisaran 2,5-6,5 % populasi per negara. Sekitar 62 % atau 170 juta diantaranya adalah perempuan, dan sisanya 105% laki-laki.
Gejala paling umum dari gangguan kesehatan mental ini meliputi ketakutan atau khawatir tentang kemalangan di masa depan, merasa gelisah, dan sulit berkonsentrasi. Mengalami ketegangan motorik lantaran terus menerus gelisah, sakit kepala tegang, gemetar, tidak bisa bersantai.
Gejala lainnya, menderita gangguan fungsi otonom, seperti sakit kepala ringan, berkeringat, denyut jantung tinggi / tidak normal / takikardia, pernafasan cepat yang abnormal (takipnea). Serta nyeri di perut bagian atas atau ketidaknyamanan epigastrik, pusing, dan mulut kering. Pada 2030, biaya ekonomi global yang dicurahkan untuk mengatasi masalah kesehatan mental diperkirakan mencapai $16 triliun.
Perihal bagaimana dunia menghadapi tantangan kesehatan mental dan gangguan ekonomi global ini akan dibahas dalam agenda pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia 2018 di Davos. Duke of Cambridge Pangeran William dijadwalkan akan menghadiri acara ini untuk berbicara tentang kesehatan mental di tempat kerja.
Organisasi Kesehatan Dunia mencatat sistem kesehatan yang ada belum cukup menanggapi beban gangguan mental. Konsekuensinya ada kesenjangan antara kebutuhan untuk perawatan dan penyediaan sarana perawatan secara luas di seluruh dunia.
Pada negara dengan penghasilan rendah hingga menengah, sekitar 76 - 85% orang dengan gangguan mental tidak menerima pengobatan. Sedangkan di negara berpenghasilan tinggi, sekitar 35 - 50% orang dengan gangguan mental juga dalam kondisi yang sama. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved