Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Sesame Street baru-baru ini memperkenalkan karakter muppet baru dengan tujuan menyoroti kisah-kisah dan kasih sayang unik di keluarga asuh (foster parents).
Karakter utama dari prakarsa baru itu ialah muppet berambut kuning, bernama Karli. Karli akan memandu para penonton cilik Sesame Street tentang kehidupan bersama 'for-now parents', pelesetan dari foster parents.
Dalam satu video, ibu angkat Karli, Dalia, menjelaskan kepada Elmo bahwa ibu Karli "mengalami kesulitan" dan bahwa Dalia dan Clem akan "menjaga Karli tetap aman sampai ibunya bisa merawatnya lagi."
Elmo dengan polos bertanya kapan itu akan terjadi, yang mana ibu angkat Karli menjelaskan mereka tidak yakin. Tetapi "yang kita tahu adalah bahwa Karlie sekarang berada di sini. Kami ingin dia di sini bersama kami," katanya.
Penampilan Karli memberi pelajaran penting untuk keluarga asuh, yaitu pentingnya stabilitas bagi anak, dan rasa memiliki. Semua itu dijelaskan untuk anak-anak melalui kaca mata Elmo.
Video tersebut, bersama dengan buku cerita interaktif dan lembaran aktivitas yang dapat diprint dari situs Sesame Street merupakan paket yang digarap Sesame Workshop --lembaga nonprofit di balik Sesame Street-- untuk mendukung anak-anak yang melalui pengalaman traumatis. Materi-materi tersebut --yang tidak akan ditayangkan pada serial Sesame Street di siaran televisi reguler-- ditujukan untuk digunakan oleh orang tua dan pendamping, juga terapis, pekerja sosial, dan mereka yang bekerja dengan anak-anak tersebut.
Selain isu keluarga asuh, Sesame Workshop juga mengerjakan konten terkait penyalahgunaan obat, dan ketiadaan rumah tingggal (homelessness).
Kama Einhorn, tim penulis dan juga manajer konten senior Sesame Workshop, mengemukakan, tidak mudah untuk menyiapkan konten-konten dengan isu sensitif tersebut.
Untuk menyempurnakan topik tentang orang tua asuh, umpama, Sesame Workshop bekerja sama dengan banyak narasumber, termasuk para psikolog dan orang tua asuh. Konten yang sudah dirancang berulang kali dikirim
dan dikembalikan di antara mereka.
"Kami menghabiskan banyak waktu untuk menyelaraskan bahasa penyampaian kami. Bagaimana para muppet memotret isu itu? Bagaimana agar penyajiannya tetap terasa ringan tapi tanpa mengurangi substansi dari topik?" tuturnya seperti dikutip dari The Atlantic. (M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved