Film Reality Bites Rayakan Seperempat Abad

Winona Ryder, Ethan Hawke, dan Ben Stiller bereuni  di Tribeca Film Festival New York pada akhir pekan lalu untuk merayakan ulang tahun ke-25 film mereka, Reality Bites.

Mereka juga berkumpul dengan Janeane Garofalo, penulis skenario Helen Childress, dan produser Michael Shamberg dan Stacey Sher untuk diskusi panel khusus setelah pemutaran ulang film komedi romantis tahun 1994 itu, yang juga diarahkan oleh Stiller. Selama obrolan berlangsung, Hawke bersikeras ia berutang peran tersebut --yang membawanya kepada ketenaran dan karier lebih baik-- kepada Ryder.

"Aku berhutang budi. Winona percaya padaku. Winona memberiku pekerjaan ini," katanya. "Pekerjaan ini mengubah jalan karierku sepenuhnya. Aku sangat berterima kasih kepadamu Winona."

Setuju dengan Hawke, Stiller berkata, "Itu juga mengubah lintasan karier saya. Tidak ada yang akan terjadi jika Winona waktu itu tidak mengatakan, 'Saya ingin membuat film ini.' Itu tidak akan terjadi. "

Mendengar pujian dari kedua rekannya itu, wajah Ryder memerah. Aktris "Stranger Things" itu kemudian megatakan karena kerja keras semua yang ada di panel itulah film tersebut menjadi sebuah kesuksesan box officeu.

"Akulah yang merasa beruntung," katanya. "Aku merasa film itu tidak mungkin dibuat tanpa semua yang ada di sini. Aku sangat, sangat berterima kasih."

Stiller juga menggunakan kesempatan itu untuk menyatakan penyesalannya pada satu aspek pembuatan filmnya: "Saya hanya ingin mungkin meminta maaf atas cara film ini membuat fetishise merokok," katanya kepada penonton. "Tidak terkendali jumlah close-up rokok dan rokok yang masuk ke mulut."

Acara reuni tersebut kemudian dikejutkan oleh kemunculan Lisa Loeb. Penyanyi dengan kacamata khasnya yang berbentuk mata kucing itu tampil menyanyikan lagu Stay (I Missed You), yang merupakan soundtrack Reality Bites, dan bersama dengan filmnya, menjadi salah satu ikon pop pada era 1990-an.

Reality Bites sendiri berkisah tentang seorang pembuat film dokumenter yang diperankan Winona Ryder. Bersama dengan rekan-rekannya sesama Generasi X, mereka mesti berhadapan dengan realita hidup pascakuliah, sembari mencari nafkah dan cinta di Houston. (M-2)

BACA JUGA: The Vanishing, Thriller Tegang yang Telat Panas