Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Usai End Game, Marvel Diprediksi Mainkan Narasi Masa Lalu

Fathurrozak
09/4/2019 17:10
Usai End Game, Marvel Diprediksi Mainkan Narasi Masa Lalu
Salah satu adegan dalam film Captain Marvel.(Marvel Studio)

Film pamungkas Avengers: Endgame akan keluar pada 26 April, tetapi itu tidak menghentikan Studio Marvel mengisyaratkan yang akan tiba setelah grand finale dari waralaba superhero paling sukses yang pernah ada, yang sejauh ini mencapai US$4 miliar. Selanjutnya, prediksi untuk studio ini ialah mereka menggarap film dengan narasi waktu masa lalu.

Dalam wawancara dengan ScreenRant, Presiden Marvel Studios Kevin Feige membahas masa depan film-film Marvel, terutama karakter Captain Marvel yang menurutnya masih ada banyak cerita tersisa di masa lalu.

"Saya pikir salah satu hal yang menyenangkan bagi kami, tentang garis waktu film ini, dan potensi cerita masa depan dengan karakter-karakter ini adalah memiliki masa lalu yang hebat. Saya pikir bagian yang menyenangkan tentang melihat bagian dari MCU ini adalah celah itu. Potensi ada di sana," kata Feige yang kemudian menambahkan mengenai apakah konsumen juga dapat mengharapkan lebih banyak petualangan prekuel solo untuk karakter Nick Fury.

Ada beberapa preseden dan alasan kekahawatiran terkait potensi box-office. Prekuel pada tahun 2011 Captain America: The First Avenger yang mengambil latar waktu pada era Perang Dunia II, menunjukkan prajurit Steve Rogers menjadi Captain America, meraup lebih dari US$370 juta di seluruh dunia dengan anggaran US$140 juta. Dua sekuelnya, Captain America: The Winter Soldier dan Captain America: Civil War, meraup angka yang jauh lebih tinggi, termasuk US$1,1 miliar di seluruh dunia untuk Civil War.

Film Captain Marvel sendiri telah meraup lebih dari US$1 miliar di seluruh dunia, tetapi ini diuntungkan dengan kemunculannya yang sesaat sebelum Avengers akhir bulan ini, dengan banyak penggemar buku komik dan film bersemangat ingin memahami karakter Brie Larson sebagai Carol Danvers, yang terhubung ke sisa Marvel Cinematic Universe (MCU). Padahal taktik menggoda pemasaran itu bukan hal baru. Baik Captain America: The First Avenger dan Captain Marvel, memasukkan adegan pascakredit dari film Avengers mendatang.

"Jujur, aku percaya Marvel akan kehilangan sedikit tenaga, setelah Endgame. Itu wajar setelah set-up besar Endgame sebagai final besar. Segala sesuatu yang akan terjadi setelah itu akan gagal dibandingkan," kata Daniel Richtman, influencer media yang berspesialisasi dalam film-film besar, dikutip dari CNBC.

Bermain plot dengan basis dimensi waktu bukan resep baru. Ketika Disney memperoleh hak untuk Lucas Films pada 2012, itu memberi kehidupan baru waralaba Star Wars dengan beberapa film yang baru-baru ini meraup US$1 miliar dan lebih. Rogue One: A Star Wars Story, mengambil latar waktu sebelum peristiwa film Star Wars asli, meraup lebih dari US$1 miliar dan mencetak skor 83 persen kritikus Rotten Tomatoes. Tetapi film prekuel Star Wars Disney terakhir, Solo: A Star Wars Story hanya meraup lebih dari US$392 juta dengan anggaran produksi US$275 juta. Menurut Box Office Mojo, menduga ada titik "kelelahan" yang dapat dicapai konsumen, bahkan dengan konten film paling populer sekali pun.

"Prekuel blockbuster telah memiliki berbagai tingkat keberhasilan selama bertahun-tahun dibandingkan dengan saudara-saudara mereka yang dirilis secara berurutan. Anda tidak bisa terus selamanya dalam satu arah, kadang-kadang menggantinya adalah hal yang baik dan dapat memberikan dividen keuangan dan sisi kreatif yang sangat besar. Ini adalah percaturan berisiko tinggi jangka panjang, bukan catur untuk Marvel," kata Paul Dergarabedian, analis box office untuk Comscore.

Akuisisi aset 20th Century Fox diselesaikan Disney pada akhir Maret, dan membawa lebih banyak karakter untuk Marvel Studios, di antaranya, Deadpool dan waralaba X-Men. Meski memang belum ada kata resmi dari Marvel atau Disney tentang kapan penonton dapat mengharapkan karakter Fox untuk bergabung dengan Marvel Cinematic Universe.

"Untungnya bagi Marvel, mereka mendapatkan X-Men, Deadpool, dan banyak lagi karakter populer dari Fox, dan dengan mereka, ada potensi untuk membangun ke arah peristiwa crossover yang lebih besar di masa depan," kata Richtman.

Setelah Avengers: Endgame, tahun 2019 hanya tinggal menunggu satu lagi film Marvel Studios, Spider-Man: Far From Home, yang bermitra dengan Sony. Setelah itu, penonton tahu bahwa mereka dapat mengharapkan sekuel dari Doctor Strange, Black Panther, dan Guardians of the Galaxy: Volume 2 yang sutradaranya, James Gunn baru-baru ini dipekerjakan kembali oleh Disney, tetapi tidak satu pun dari proyek ini yang memiliki tanggal rilis resmi.

Salah satu film yang dibicarakan Feige yang dapat membawa Marvel ke arah perjalanan waktu yang sama sekali berbeda adalah The Eternals, film yang akan dirilis pada 2020 yang menceritakan kisah dua ras yang diciptakan oleh para dedengkot Marvel. Eternals yang tampak manusiawi diciptakan dengan kekuatan super untuk melindungi bumi dari ras jahat lainnya yang dikenal sebagai The Deviants. Feige menganggap film itu bisa menjangkau lebih dari 10 ribu tahun.

"Jack Kirby membuat kisah epik yang luar biasa dengan Eternals yang berlangsung selama puluhan ribu tahun, dan itu juga sesuatu yang belum kita lakukan. Itulah sebabnya mengapa di antara banyak hal lain pasca-Endgame, kami menemukan hal menarik," ungkap Feige.

Film Black Widow yang diperankan Scarlett Johansson juga akan mengambil latar sebelum film Avengers 2012, menurut The Hollywood Reporter.

Waralaba Harry Potter dari Warner Bros juga telah diberikan kehidupan kedua dengan waralaba Fantastic Beast, yang ditetapkan 70 tahun sebelum petualangan Harry Potter. Fantastic Beasts dan Where To Find Them pada tahun 2016 meraup lebih dari $ 814 juta di seluruh dunia, tetapi sekuel 2018-nya, Fantastic Beasts: Crimes of Grimwald hanya meraup lebih dari $ 653 juta di seluruh dunia, menurut Box Office Mojo. Doug Stone, presiden Box Office Analyst menekankan bahwa pembangunan karakter Marvel adalah keuntungan yang kuat untuk masa depannya, sebab para fandom mengetahui karakternya.

"Keuntungan Marvel adalah bahwa ada daftar panjang karakter yang mendiami Marvel Universe, dan ada fandom dari buku komiknya di luar sana yang tahu karakternya. Fleksibilitas yang dimiliki Marvel adalah untuk memanfaatkan banyak karakter dan banyak alur cerita yang telah ada selama beberapa waktu melalui komik. Di alam semesta Marvel, The Avengers berubah berkali-kali selama sejarah buku komik menghadapi musuh-musuh baru dan berbeda sementara itu. Bukan itu yang saya sebut prequel-itis," jelas Stone. (M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya