Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Seekor katak air sehuencas bernama Romeo kini sudah tidak kesepian lagi. Pasalnya ia sudah mendapatkan pasangan berupa katak air dari jenis yang sama bernama Juliet.
Sebagaimana dikutip dari Daily Mail, amfibi Romeo dikenal sebagai katak paling kesepian di aquarium Bolivia. Romeo yang sudah berusia 15 tahun ini ditemukan di Hutan Awan, sehingga masa kawainnya terbatas. Ia diisolasi selama satu dekade lantaran para ilmuwan mengira Romeo adalah spesies terakhir katak air ini, sehingga Romeo menjadi perhatian internasional.
Setelah bertahun-tahun mencari, pada Januari lalu, tim peneliti menemukan sekelompok kecil spesies katak air sejenis Romeo di hutan awan Bolivia. Ada lima katak di hutan itu yang ditangkap untuk program pemuliaan sebelum dilepas lagi ke alam liar. Salah satunya katak betina bernama Juliet. Kelima katak itu sekarang tinggal bersama Romeo di aquarium.
Katak-katak dari spesies langka ini diperkenalkan pada 1 Maret setelah dibersihkan dari chytridiomycosis atau sejenis penyakit jamur yang telah menghancurkan populasi amfibi di seluruh wilayah Neotropics. Penyakit jamur ini menyebabkan penurunan dramatis populasi lebih dari 400 spesies dalam 50 tahun terakhir.
"Romeo benar-benar manis kepada Juliet, mengikutinya di sekitar aquarium dan mengorbankan makanan cacingnya untuk Juliet. Setelah sendirian begitu lama, akhirnya menyenangkan melihat Romeo dengan jodohnya," kata Teresa Camacho Badani, kepala herpetologi di Museo de Historia Natural Alcide d'Orbigny di Bolivia.
Namun demikian, hingga kini Romeo belum berhasil melakukan posisi kawin yang pas untuk katak dengan Juliet. Yakni posisi saat jantan memegang betina sampai bisa membuahi telurnya. Empat katak sehuences lainnya, terdiri dari dua jantan dan dua betina juga menunjukan tanda-tanda belum siap berkembang biak. (M-3)
Baca juga : Paleontolog Temukan Situs Mahapenting di Dakota Utara
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved