Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
Sekira 4.000-5.000 tahun lalu, suku penunggang kuda menyerang Eropa. Dengan tubuh besar dan tinggi, mereka membunuh dan menghancurkan semua yang ada di hadapan mereka. Apalagi didukung dengan fisik yang tinggi-besar dan tubuh berotot. Mudah bagi mereka untuk menporakporandakan dataran Eropa.
Begitulah gambaran Suku Yamnaya, suku yang hidup di era Neolitik. Mereka disebut-sebut sebagai suku paling keras dan agresif yang pernah ada dalam sejarah manusia. Kekejaman Suku Yamnaya bermula dari padang rumput Eropa, lalu menyebar sebagian besar dataran Eropa.
Suku Yamnaya muncul di Eropa Timur sekitar 5.000 tahun yang lalu. Budaya dan kebiasaan mereka menyebar ke arah timur dan barat. Ahli arkeologi menemukan banyak bukti bahwa Suku Yamnaya membantai masyarakat yang berani menentang di antaranya DNA dari beberapa situs pemakaman prasejarah.
BACA JUGA: Paijo Paimin Gebrak Eropa Lewat Flashmob
Suku Yamnaya membunuh semua laki-laki dari suku lain untuk mempertahankan garis keturunan genetik, hingga generasi selanjutnya mewarisi DNA Yamnaya. Suku Yamnaya melakukan perkawinan dengan masyarakat Corded Ware. Mereka-lah yang membuat tembikar bergambar di Eropa tengah.
Para ahli penasaran dengan bukti genetik yang berada sangat jauh dari asal mereka. Suku Yamnaya bergerak begitu cepat melintasi benua. Tidak hanya orang-orang yang menyebar, tetapi juga kebiasaan mereka. Banyak artefak dari Suku Yamnaya ditemukan di banyak wilayah lain di Eropa. Beberapa ahli menganggap artefak itu sebagai bukti bahwa kebudayaan Suku Yamnaya tersebar lebih dahulu, ada pula ahli yang menganggap artefak tersebar bebarengan dengan migrasi Suku Yamnaya.
Di sisi lain, kebudayaan Bell Beaker muncul di Iberia lalu menyebar ke arah timur. Masyarakat Corded pembawa DNA Yamnaya kawin silang hingga memunculkan Yamnays Beakers. Penanggalan karbon dari artefak seperti panah, pot berbentuk lonceng membuktikan peradaban Iberia yang dikenal Bell Beaker berpadu dengan keturunan Yamnaya. Yamnays Beakers lalu melakukan perjalanan ke Inggris dengan ilmu laut dari penduduk asli Iberia. Mereka menaklukkan Inggris. Permukiman pada era sebelumnya dibuat rata dengan tanah.
"Permukiman besar ini mulai ditinggalkan dan dibakar sedikit setelah 5.700 tahun yang lalu. Pada 5.400 tahun yang lalu, mereka pergi," terang Profesor Kristian Kristiansen di University of Gothenburg dalam wawancara dengan New Scientist, sebagaimana dilansir dari Dailymail, Senin (1/4). (M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved