Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Ilustrator Muhammad Taufiq atau tenar dengan nama Emte, belum lama ini pulang dari London Book Fair 2019. Di sana, ia sempat membuat mural di paviliun Indonesia yang menarik minat pengunjung.
Di London pula, ia merasa senang ketika melihat industri kreatif begitu padu. Selain karena dasar kuat dan industri kreatif yang sudah mengakar lama, yang terpenting ialah juga adanya dukungan, seperti dukungan pemerintah yang mengirimkan delegasi para penulis, ilustrator, dan seniman lain ke ajang bergengsi London Book Fair (LBF).
Pada era majunya teknologi seperti saat ini, menurutnya kemampuan memasarkan harus dimiliki seorang seniman. Seniman tidak cuma dituntut sekadar membuat karya bagus, melainkan juga memiliki kemampuan untuk mempresentasikan karya mereka.
"Sekarang banyak temen yang karyanya bagus, tapi sayang mereka terlalu fokus bikin karya aja, sementara zaman teknologi semakin maju, kita juga harus jago marketing. Mungkin bila dibandingkan dengan mereka yang punya karya biasa tapi marketing jago, dengan yang karya bagus tapi nggak punya skill itu, siapa nanti yang akan lebih berkembang? Saya juga selalu memberi pesan kalau ketemu dengan teman lain untuk belajar networking, presentasi karya, yang bikin seniman dikenal itu, dia kenal siapa?" Ungkap pencipta karakter Gukguk ini, saat temu wicara Jaya di Dunia Lewat Karya, di kawasan Senayan, Jumat, (29/3).
Ia pun memberi saran kepada pemerintah agar kelak mampu mendistribusikan informasi terkait penyelenggaraan acara internasional, seperti LBF, bisa lebih luas. Termasuk representasi yang mewakili Indonesia, harus lebih jelas alur dan kriterianya.
"Buat pemerintah, agar lebih jelas untuk prosedur dan pemberian kriteria support ke orang kreatif. Biar lebih jelas aja, karena sampai saat ini kadang juga masih bingung, kriterianya harus yang bagaimana, tahapan dan pemilihan, harus lebih banyak bikin seleksi, dan proses supportnya lebih jelas, disosialisasikan lagi. Banyak event internasional yang sering enggak tahu 'oh ternyata ada ini' jadi merasa tidak tahu dan informasi sering ketinggalan dan terlewat." (M-2)
Menurut Angela, pertemuan ini sangat penting sebagai bentuk kepedulian bersama terhadap pariwisata yang merupakan sektor paling terdampak wabah Covid-19.
Di Indonesia lebih dari 2.000 hotel tutup, hampir semua tujuan wisata, objek, dan fasilitas pariwisata terhenti dan berimbas pada para pekerja di dalamnya.
Program tersebut meliputi penyediaan fasilitas akomodasi, transportasi, dan konsumsi bagi tenaga medis dan tenaga pendukung RS Rujukan penanganan Covid-19.
Untuk memberi dukungan kepada tenaga medis penanganan Covid-19, Swiss-BelHotel Pondok Indah bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pada saat Indonesia mengalami krisis moneter 1998, KUMKM menjadi penyangga ekonomi nasional. Menyerap tenaga kerja, dan menggerakan perekonomian.
Sayangnya, para barista tidak bisa menginformasikan pada pembeli apa yang mereka sajikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved