Gading Marten Lampaui Nama Besar Sang Ayah

Aktor Gading Marten membuktikan dirinya bukan sekadar bayang-bayang sang ayah, Roy Marten, dengan meraih Piala Citra untuk Aktor Utama Terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2018 yang dihelat di Taman Ismail Marzuki, Minggu malam (9/12).

Pria kelahiran 36 tahun lalu itu menang melalui film Love For Sale. Film tersebut merupakan film perdana Gading sebagai pemeran utama kendati ia telah berkecimpung di dunia film sejak 2008.

"Christmas comes early. Enggak mudah jadi anak seorang Roy Marten untuk main film. Namanya terlalu besar," ujar Gading saat menerima penghargaan di panggung.

Ia menambahkan, penghargaan yang didapatnya ini diperuntukkan untuk sang ayah. "Nama besar yang selalu saya pinjam saat syuting atau ngemsi. Pah, anak papah aktor juga. Yesss, Senin harga naik!" banyolnya yang disambut acungan jempol dari Roy Marten dari kursi penonton.

Capaian Gading tersebut sebenarnya bahkan telah melampaui sang ayah yang semasa jayanya tercatat menggondol Piala Djamaluddin Malik  untuk Pemain Muda Penuh Harapan pada FFI 1977. Roy Marten sempat dinominasikan sebagi aktor utama terbaik pada FFI 1983 lewat film Tapak-tapak Kaki Wolter Monginsidi. Namun, saat itu ia dikalahkan aktor Slamet Rahardjo.

Dalam kategori aktor utama terbaik tahun ini, Gading berkompetisi dengan Adipati Dolken, Ario Bayu, Iqbaal Ramadhan, Oka Antara, serta Vino Bastian.

Di film Love for Sale, Gading berperan sebagai Richard, pria jomlo berusia 41 tahun yang ditantang Geng Nobar-nya untuk membawa pasangan pada hari pernikahan salah satu sahabatnya. Richard yang kebingungan lantas mendapat pasangan lewat aplikasi penyedia jasa kencan, Arini. Konflik bergulir ketika Richard akhirnya jatuh hati dengan Arini. (M-2)