Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Atlet Jangan Jadi Kendaraan Politik

Sri Utami
16/9/2018 09:55
Atlet Jangan Jadi Kendaraan Politik
Presenter Metro TV Kevin Bellamy Egan(MI/Permana)

KEBERHASILAN Indonesia dalam ajang Asian Games menjadi pembuktian bangkitnya olahraga Tanah Air. Hal inilah yang membuat presenter Metro TV Kevin Bellamy Egan, 32, turut merasakan kebanggaan yang tidak terbendung. Perhelat­an olahraga dunia ini menjadi bukti ajang itu tidak sekadar olahraga, tetapi menjadi momen menyatukan masyarakat.

“Bangga banget. Asian Games 2018 membuktikan ini bukan saja kompetisi olahraga. Hujat meng­hujat di medsos karena politik berkurang jauh. Kalangan atas sampai bawah, penggemar olahraga atau bukan, semua membicarakan Asian Games,” ujarnya.

Seusai keberhasilan itu, dia berharap atlet tidak dijadikan kendaraan politik meskipun mereka termasuk pejuang dalam mengha­rumkan nama bangsa di mata dunia. “Yang jelas, atlet tidak boleh terganggu dengan urusan politik,” cetusnya.

Begitu membekasnya momen Asian Games 2018, presenter program Metro Pagi dan Primetime ini hingga kini masih berjuangí untuk bisa beralih dari rutinitas penyimak setiap detik perkembangan olahraga yang diikuti 45 negara Asia. “Belum sibuk apa-apa karena selama ini masih sibuk jadi penonton olahraga,” ucapnya seraya tertawa.

Egan mengungkapkan, masih mencari kesibukan pengganti setelah kebiasaannya menonton perhelatan tersebut. Bahkan dia merasa ada rutinitas yang hilang dari hidupnya.

“Pas ada Asian Games, pulang ke rumah, nonton bareng sama keluarga. Mengobrol seru-seruan dan semua orang mendadak jadi pengamat ­olahraga. Sudah asyik dan sekarang ada rutinitas yang hilang. Ini satu-satunya kesedihan karena (Asian Games) sudah berakhir,” ungkapnya.

Pemerintah
Sebagai penggemar olahraga, Egan menuturkan, prestasi yang ditorehkan para atlet dengan total raihan 31 medali emas mungkin tidak pernah disangka masyarakat. Prestasi ini menjadi titik balik bangsa untuk kembali bangkit dan memajukan olahraga nasional menjadi harga diri bangsa yang besar.

“Hampir tidak ada yang menyangka kita bisa dapat 31 emas. Rata-rata mengatakan 17 emas saja sudah ketinggian. Tapi, ternyata bisa jauh di atas target. Dorongan untuk memajukan olahraga nasional ya sekarang ini. Sekarang harus jadi momen kebangkitan olahraga nasional,” jelasnya.

Menurutnya, pemerintah tidak pernah kekurangan calon atlet yang memiliki talenta terbaik dunia. Hal ini sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah terlebih dengan prestasi yang sudah ditorehkan saat ini. Upaya pemerintah untuk memajukan prestasi atlet olahraga pun sekarang bisa dirasakan.

“Artinya, apa yang dilakukan dan perhatian juga pembinaan dari pemerintah tidak sia-sia dan pendapat bahwa atlet tidak ada masa depan bisa dipatahkan. Sekarang pemerintah pusat harus aktif memperjuangkan cabang olahraga yang ada di Asian Games, Sea Games, dan Olimpiade termasuk pemerintah provinsi juga harus aktif menjaring pemuda wilayahnya untuk jadi atlet,” tegasnya. (H-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya