Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
YUSTINUS Prastowo memilih terjun menjadi seorang praktisi perpajakan karena dirinya ingin turut berkontribusi membangun dunia perpajakan Indonesia yang lebih baik. Sebelum terjun ke dunia advokasi, dirinya seorang pegawai negeri auditor perpajakan.
"Saya sudah 8 tahun menekuni dunia advokasi, adaptasi saya tidak sulit. Saya sadar kalau saya tidak bakat jadi pegawai negeri. (Saat menjadi pegawai negeri) seolah-olah semua kebijakan dianggap penting tanpa adanya kritik, di sisi lain masyarakat harus di-impove dan saya ingin berada di tengah-tengah sebagai pengambil kehendak itu," jelas Yustinus saat ditemui di kantornya (19/4).
Ayah 2 anak tersebut mengaku dirinya keluar baik-baik dari seorang pegawai negara, dirinya pun senang dan merasa lebih bebas setelah terlepas dari ikatan sebagai pegawai negeri yang terikat oleh banyak peraturan.
"Perbedaannya dulu terikat oleh peraturan, tidak ada kebebasan, sekarang semuanya diatur sendiri. Ibaratnya dulu saya berada di istana yang besar, tapi hanya seorang prajurit, kalau sekarang meskipun berada di gubuk, tapi itu rumah saya sendiri dan bebas melakukan apa pun," imbuhnya.
Membaca dan menulis
Pria kelahiran Gunungkidul berusia 43 tahun tersebut memiliki hobi membaca, buku apa pun akan dibacanya terutama yang berkaitan dengan isu-isu ekonomi, politik, pajak, dan filsafat. Baginya pengetahuan ialah hal yang sangat penting sehingga harus terus belajar.
"Kalau membaca, saya bisa berjam-jam. Saya senang berdebat, kalah menang tidak masalah yang penting saya bisa berargumen," imbuhnya.
Jumlah buku yang dimilikinya saat ini mencapai 4.000 buah, Yustinus pun memiliki cita-cita untuk membuat sebuah perpustakaan kecil dari koleksinya tersebut. Berkat hobi membacanya tersebut, Yustinus mengaku dirinya jadi bisa menulis buku dan setidaknya sudah ada 14 buku yang diterbitkannya.
Tidak hanya itu, Yustinus juga senang terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial yang memberikan pencerahan dan pengetahuan mengenai pajak kepada masyarakat luas.
Dalam menjalani hidup, Yustinus selalu memagang teguh nasihat ibunya yang diadopsi dari pepatah Jawa, yaitu sluman slumun slamet.
"Artinya itu dalam menjalani hidup tidak usah ngoyo dan terlalu berambisi yang penting selamat dalam arti jangan cari musuh, yang penting jujur dan integritas," pungkasnya.
BIODATA
Nama: Yustinus Prastowo
TTL: Gunungkidul, 4 April 1975
Pendidikan:
S-1: Spesialisasi Perpajakan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)(1997)
S-2: Magister Ilmu Filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara (2010)
S-2: Magister Ilmu Administari dan Kebijakan Publik Universitas Indonesia (2014)
Karier:
1. Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) (2014-sekarang)
2. Anggota Penasihat Tim Reformasi Perpajakan dan Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai (2016-sekarang)
3. Staf Pengajar di Politeknik Negeri Keuangan (2017-sekarang)
4. Peneliti di Australia-Indonesia Partnership for Economic Governance (2016-sekarang)
5. Pengajar Tetap Pendidikan Kurator Kementerian Hukum dan HAM (2007-sekarang)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved