Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Degup Baru Busana Muslim

MI/Siti Retno Wulandari
10/1/2016 00:00
Degup Baru Busana Muslim
(AP/ACHMAD IBRAHIM)
SEBUAH koleksi baru yang diluncurkan Dolce & Gabbana (D&G) awal tahun ini jadi perbincangan hangat. Koleksi rumah mode asal Italia ini memang kerap menjadi tren, tetapi yang terjadi sekarang tampaknya juga akan menjadi tren di negara-negara muslim. Sebabnya, koleksi yang pertama diberitakan Vogue.com pada Selasa (5/1) itu merupakan busanabusana abaya lengkap dengan kerudungnya. Seperti terlihat dalam foto yang dikeluarkan D&G, busana-busana yang didominasi nuansa hitam itu bersiluet A dengan belahan di depan. Karakter desain D&G yang romantis dan elegan hadir lewat motif bunga dan detail brokat.

Penggunaan brokat juga sekaligus mengingatkan akan karakter seksi, tetapi tetap santun dengan padanan celana. Koleksi baru ini dikabarkan sengaja dibuat untuk membidik pasar kelas atas Timur Tengah. Selama ini, rumah mode yang didirikan Domenico Dolce & Stefano Gabbana pada 1985 itu memang memiliki toko di Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, hingga Qatar. Bahkan, di Uni Emirat Arab saja mereka memiliki 13 toko. Namun, tampaknya kini dengan jumlah belanja barang mewah yang terus meningkat di jazirah itu, D&G memutuskan bahwa toko saja tidak cukup. Mereka harus lebih memuaskan kebutuhan para muslimah di sana.

Perusahaan konsultan Bain baru-baru ini melaporkan penjualan barang mewah di Timur Tengah mencapai $8,7 miliar pada 2015, atau naik dari $6,8 miliar pada tahun sebelumnya. Sementara Thomson Reuters melansir bahwa kalangan muslim diperkirakan akan membelanjakan $484 miliar untuk busana pada 2019. Langkah D&G bisa jadi diikuti rumah mode dunia lainnya. Selama ini DKNY, Oscar de la Renta hingga, Tommy Hilfi ger juga telah mengeluarkan busana kaftan tetapi hanya pada momen Ramadan. Di sisi lain, era baru industri busana muslim ini juga sinyal untuk desainer dalam negeri. Pasar busana muslim yang jelas sangat besar ini dapat dimanfaatkan untuk melebarkan sayap. Di dalam negeri, era baru ini juga sudah disadari desainer Monika Jufry. "Kita harus terus menambah ilmu karena desainer dunia juga sudah melirik segmen busana muslim," ujar Monika, Kamis (7/1).

Romantis
Untuk tahun ini, Monika masih menghadirkan busana muslim dengan sifon, tafetta, dan organza. Desainer yang tergabung dalam Indonesia Fashion Chamber (IFC) ini juga memilih tetap menonjolkan unsur Indonesia tetapi dengan tampilan modern dan dipadukan siluet budaya asing. Contohnya ialah busana dengan sentuhan tradisional Korea, Hanbok. Monika mulai mengaplikasikan beberapa detail seperti gelungan kepang dan pita di bagian belakang busana Hanbok. Ia juga memasukkan motif bunga khas Korea, Rose of Sharon yang kemudian dikolaborasikan dengan batik. Sementara itu, label Kami Idea banyak menampilkan motif bunga. Tiga desainer label ini, yakni Istafi ana Candarini, Nadya Karina, dan Afina Candarini mengaku terinspirasi dari pemandangan bunga berguguran di balik jendela.

Kenikmatan memandangi suasana tersebut dituangkan menjadi detail-detail koleksi lini Kami Idea Signare yang dipresentasikan di Yogyakarta. Detail kotak-kotak dipadu dengan motif bunga pada celana berpotongan pallazo warna taupe grey. Koleksi bernama Kimossa tersebut sengaja dihadirkan dalam warna- warna pastel dan cenderung redup agar semakin memperkuat suasana musim gugur. Tak hanya celana pallazo, Kami Idea Signare juga menghadirkan abaya dengan sentuhan detail draperi di bagian depan.

"Simpel dan clean, ciri khas kami. Bukan minimalis banget ya, ada beberapa aksen draperi tapi ditampilkan lebih elegan. Sementara aksen berupa ruffle jarang kami pakai sehingga yang memakai koleksi kami tidak nampak seperti memakai karung he he he," kata Istafi ana Candarini. Untuk material, ceruti, crepe, dan satin masih menjadi pilihan untuk tampilan perempuan muslim yang sesuai pakem tetapi tetap nyaman dan bebas bergerak. Ista juga menerima pesanan dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Rencananya, imbuh Ista, Kami Idea akan membuka outlet di negara tetangga. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya