Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Zamannya Tamasya ke Bulan

Gurit Ady Suryo
04/3/2017 08:00
Zamannya Tamasya ke Bulan
(AFP)

TIDAK lama lagi, pamer liburan ke kota-kota besar dunia atau pulau privat mungkin akan basi.

Liburan baru akan spektakuler jika Anda bisa pergi ke Bulan.

Itu bisa terwujud karena sebuah perusahaa asal Amerika Serikat, SpaceX siap menerbangkan turis ke satelit Bumi itu.

Sudah ada dua penumpang yang membayar perjalanan wisata fantastis itu dan rencananya akan diterbangkan SpaceX pada akhir tahun depan.

"Kami sangat bergairah mengumumkan bahwa SpaceX makin dekat untuk menerbangkan dua orang berkunjung mengelilingi bulan akhir tahun depan," kata CEO SpaceX, Elon Musk, Selasa (28/2/17).

Penerbangan itu menggunakan pesawat antariksa yang sedang dibangun untuk astronaut-astronaut Badan Aeronautika dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Kedua turis akan menjalani tes kesehatan dan pelatihan pada tahun ini.

Musk berharap akan ada banyak orang yang mengikuti jejak kedua turis ini.

Musk menolak mengidentifikasi pelanggan atau berapa banyak mereka membayar untuk terbang dalam misi sepekan.

Dia hanya mengatakan bahwa mereka bukan orang dari Hollywood.

Tetapi, musk berharap akan ada banyak orang yang mengikuti jejak kedua turis ini.

"Peluncuran penerbangan wisata pertama secara privat sampai melampaui orbit Stasiun Antariksa Internasional secara tentatif ditargetkan pada akhir tahun 2018," ujar Elon Musk kepada para wartawan dalam sebuah telekonferensi.

AS sendiri sudah tidak mengirim astronaut ke Bulan sejak misi Apollo oleh NASA pada sekitar tahun 1960-an dan 1970-an.


Uji terbang perdana

Musk mengatakan ekspedisi ke Bulan dengan dana swasta akan berjalan setelah perusahaannya yang berbasis di California mulai menerbangkan kru ke Stasiun Antariksa Internasional untuk NASA.

NASA berharap penerbangan untuk para kru bisa dimulai akhir 2018.

Roket SpaceX, Falcon Heavy, yang ingin digunakan Musk untuk misi wisata ke bulan, dijadwalkan menjalani uji terbang perdana tahun ini.

Musk, yang juga CEO perusahaan pembuat mobil Tesla, mengatakan misi ke sekitar bulan bisa menjadi latihan jika akhirnya ada penerbangan menuju Mars, tujuan jangka panjang SpaceX.

Kecuali membutuhkan peningkatan dalam hal komunikasi, pesawat luar angkasa Dragon yang dibangun untuk para astronaut NASA sangat cocok untuk misi perlintasan ke bulan, tambah Musk.

Peluncuran itu akan membutuhkan lisensi dari Federal Aviation Administration.

Bisnis antariksa tak hanya dikembangkan Musk, tetapi ada beberapa perusahaan yang juga berencana mengembangkan layanan komersial penerbangan penumpang ke antariksa.

Virgin Galactic contohnya, cabang perusahaan milik Richard Branson, Virgin Group, yang berbasis di London, sedang menguji pesawat antariksa dengan dua pilot dan enam penumpang untuk membawa pelanggan sekitar 100 kilometer di atas Bumi, cukup tinggi untuk sejenak mengalami mikrogravitasi, dan melihat lengkung Bumi di kegelapan antariksa.

Tiket penumpangnya berharga masing-masing US$250.000.

SpaceX punya jaminan simpanan US$10 miliar dan sekitar 70 misi untuk NASA dan pelanggan komersial.

Pendukung perusahaan itu termasuk Alphabet's Google Inc dan Fidelity Investments, yang bersama-sama menyumbang US$1 miliar untuk perusahaan Musk. (spacex.com/AFP/Antara/L-1/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya