Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
SAAT ini gawai menjadi kebutuhan penting masyarakat.
Hampir semua lapisan masyarakat dan usia menggunakan gawai dalam keseharian mereka untuk mencari informasi.
Berdasarkan hasil riset lembaga riset digital marketing Emarketer, pada 2018 mendatang, jumlah pengguna aktif ponsel pintar di Indonesia lebih dari 100 juta orang.
"Kalau saya karena bekerja di bidang marketing memang butuh banget gadget untuk kepentingan kerjaan," ujar Yasaka, seorang karyawan swasta yang bekerja di Jakarta.
Masalah datang ketika ponsel pintar, laptop, ataupun tablet para pekerja rusak. Keterbatasan waktu karena kesibukan kerap menghambat pekerja membawa gawainya untuk diperbaiki di pusat elektronik.
Kebutuhan akan perbaikan ditambah layanan transportasi daring yang marak belakangan itu menjadi ide lahirnya Klikfix.
Layaknya transportasi daring, start-up milik anak bangsa itu, menawarkan pelayanan serupa dengan konsentrasi pada reparasi dan instalasi gawai mulai ponsel pintar, tablet, hingga laptop.
"Klikfix bukan tukang reparasi, kami ini platform yang mempertemukan supply dan demand," jelas CEO Klikfix Andrew Suhalim saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (22/2).
Klikfix hanya tersedia dalam platform situs dan tidak ingin dijadikan aplikasi. Bila gawai konsumen rusak, akan sulit mengakses aplikasi.
Untuk mendapatkan pelayanan Klikfix, konsumen cukup masuk ke situs www.klikfix.com.
Setelah itu, cukup masukkan jenis gawai yang ingin diperbaiki.
Tersedia tiga pilihan, ponsel pintar, tablet, dan laptop.
Selanjutnya, Anda tinggal masukkan merek gawai Anda dan masalah yang dihadapi.
Bila sudah, gawai Anda akan dijemput di tempat dan waktu yang ditentukan. Konsumen baru membayar ketika barang sudah sampai di tangan, lalu Klikfix memberikan garansi selama satu tahun untuk penggunannya.
Bicara harga, Klikfix cukup bersaing dengan pasar tradisional. Setiap pusat reparasi gawai di Jakarta pasti memiliki tingkatan sparepart berdasarkan kualitasnya.
"Kalau sama-sama pakai kualitas yang terbaik, saya bisa yakin kami memberikan harga 10% sampai 20% lebih murah," jawab Andrew optimistis.
Saat ini Klikfix sudah memiliki sekitar 50 fixxer (sebutan untuk teknisi Klikfix).
Satu fixxer bisa membetulkan gawai 4-6 unit per harinya.
Andrew menargetkan sekitar 5.000 order per bulannya.
Guna mendapatkan keuntungan, start-up yang diluncurkan Juli 2016 itu hanya menggambil 20% dari harga sparepart, sedangkan sisanya diberikan untuk fixxer.
Angka kerusakan
Sebenarnya apa yang mendasari kehadiran Klikfix?
Andrew mengungkapkan saat ini ada 33 juta rumah tangga di Indonesia.
Bila dalam satu keluarga terdapat empat gawai, diperkirakan sekitar 264 juta gawai yang digunakan di Indonesia. Jumlah tersebut terhitung cukup fantastis.
Bahkan dari data yang dihimpun Kemenkominfo, Indonesia masuk empat besar pengguna gawai terbanyak di dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika.
Tingginya pengguna gawai juga berbanding lurus dengan jumlah kerusakannya.
Sebelum menjalankan bisnis ini, Andrew meriset satu ITC di Jakarta saja bisa membetulkan sekitar 15 ribu gawai per bulannya.
"Dari segitu banyaknya kerusakan kita hanya mau mengambil 20%-nya saja, jadi menurut saya ini lahan yang menjanjikan," jelas Andrew.
Kesibukan warga Jakarta yang punya waktu cenderung minim di luar pekerjaan juga menjadikan Klikfix bisa menjadi satu jalan keluar untuk membenarkan gawai menurut Andrew.
Klikfix dalam hal ini tidak berusaha untuk mematikan pasar tradisional.
Andrew menjelaskan Klikfix justru memberikan penghasilan tambahan bagi para fixxer yang tadinya juga merupakan teknisi reparasi gawai.
Sementara ini, Fixxer beroperasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Chief Technical Officer Klikfix, Tim Cheah, berharap bisa melebarkan sayap ke beberapa kota besar di Indonesia seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan tentunya Bali.
"Kalau saya punya cita-cita, ke depannya Klikfix bisa tersebar di Indonesia karena teknisi dari luar kota mulai menjalankan Klikfix sehingga kita hanya mengontrol bagian sparepart," Andrew menambahkan. (M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved