Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

89 Persen Perusahaan di Indonesia tidak Siap Hadapi Ancaman Keamanan Siber

Basuki Eka Purnama
26/8/2025 07:16
89 Persen Perusahaan di Indonesia tidak Siap Hadapi Ancaman Keamanan Siber
Ilustrasi(MI/HO)

TAHUKAH Anda, ternyata 89% perusahaan di Indonesia belum siap untuk melindungi sistem dan data mereka dari ancaman keamanan siber. Berdasarkan laporan Cybersecurity Readiness Index 2025 yang dirilis Cisco, di Indonesia ini hanya 11% perusahaan yang dinilai memiliki kesiapan memadai untuk menghadapi serangan digital yang semakin kompleks dan beragam.

Menurut Direktur PT Nusa Network Prakarsa Edward, rendahnya kesiapan ini terjadi karena masih banyak perusahaan yang menganggap ancaman siber sebatas isu teknis, bukan sebagai ancaman serius yang berdampak langsung terhadap keberlangsungan bisnis. 

“Banyak perusahaan belum memahami bahwa serangan siber tidak hanya menargetkan data, tetapi juga bisa mengganggu operasional hingga merusak reputasi perusahaan di mata publik,” ujar Edward.

Lebih lanjut, Edward menyebut bahwa salah satu faktor utama rendahnya kesiapan siber di Indonesia adalah minimnya investasi perusahaan dalam teknologi dan infrastruktur keamanan digital. 

Banyak perusahaan masih menempatkan keamanan siber sebagai beban biaya, bukan sebagai investasi jangka panjang yang penting untuk menjaga keberlangsungan bisnis.

Selain itu, rendahnya kesadaran manajemen perusahaan juga menjadi penghambat besar. Keamanan siber sering kali tidak masuk dalam agenda strategis, sehingga pengambilan keputusan lebih berfokus pada aspek bisnis jangka pendek tanpa mempertimbangkan potensi kerugian besar akibat serangan siber.

Faktor berikutnya adalah keterbatasan sumber daya manusia yang ahli di bidang keamanan digital. 

Jumlah tenaga profesional yang memahami cybersecurity masih sangat terbatas, sehingga perusahaan kesulitan membangun tim internal yang mampu merancang serta mengimplementasikan sistem pertahanan yang efektif.

Edward menekankan bahwa solusi dari masalah ini tidak bisa ditunda lagi. Perusahaan harus mulai membangun kesadaran sejak tingkat manajemen, mengalokasikan anggaran khusus untuk sistem keamanan, serta melakukan pelatihan kepada karyawan agar mampu mengenali dan mencegah potensi serangan siber. 

“Keamanan siber adalah tanggung jawab bersama. Perusahaan perlu menggandeng mitra yang berpengalaman untuk membangun ekosistem digital yang aman, sehingga dapat menjaga data, reputasi, dan keberlanjutan bisnis,” kata Edward.

Sebagai perusahaan system integrator terpercaya, PT Nusa Network Prakarsa hadir untuk membantu berbagai perusahaan dalam menciptakan sistem keamanan siber yang kokoh. 

Dengan pengalaman dan keahlian di bidang teknologi, Nusa Network Prakarsa menyediakan solusi terintegrasi mulai dari infrastruktur jaringan, keamanan data, hingga manajemen risiko digital. 

Komitmen ini sejalan dengan misi perusahaan untuk mendukung transformasi digital yang aman dan berkelanjutan bagi dunia bisnis di Indonesia. (Z-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya