Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
MENGHINDARI risiko pelanggaran royalti musik, pengusaha hotel berusaha melindungi diri dengan penggunaan teknologi. Salah satunya, Sahid Hotels yang memutuskan bekerja sama dengan Velodiva, penyedia layanan musik komersial berbasis teknologi.
Velodiva adalah platform teknologi musik digital yang memiliki sistem pencatatan penggunaan musik secara otomatis. Platform yang diperuntukkan bagi tempat komersial ini merupakan buatan asli Indonesia dan sejak Februari 2025 digandeng Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) sebagai mitra.
Dengan penggunaan Velodiva, setiap musik yang diputar di jaringan Sahid Hotels dikatakan dikurasi secara profesional, disesuaikan dengan karakter masing-masing property. Selain itu, legalitas penggunaannya sesuai aturan hak cipta.
“Bagi Sahid Hotels, kepatuhan pada regulasi pemerintah adalah pondasi penting dalam menjaga keamanan operasional bisnis. Musik memang menghadirkan suasana, tetapi lebih dari itu, kami ingin memastikan bahwa setiap nada yang diputar di properti kami juga melindungi hak para pencipta lagu. Dengan Velodiva, kami mendapatkan solusi lengkap, suasana hotel yang lebih hidup sekaligus kepastian bahwa semua sesuai aturan,” ujar General Manager PT Hotel Sahid Jaya International Venny Artha Utama dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Minggu, (24/8).
“Kerja sama ini menjadi langkah strategis yang menguntungkan bagi Sahid Hotels. Kami tidak hanya menghadirkan musik yang sesuai dengan identitas hotel, tetapi juga memberikan jaminan keamanan regulasi. Dengan layanan kami, pihak hotel bisa fokus memberikan pelayanan terbaik tanpa dibebani risiko hukum. Bagi Velodiva, ini adalah bukti bahwa kami siap mendukung industri perhotelan untuk semakin profesional dan bertanggung jawab,” tambah VP Sales & Marketing Velodiva Rudi. (M-1)
Velodiva merupakan platform yang memungkinkan keterbukaan pencatatan penggunaan lagu di berbagai tempat, secara real time,dan bisa melihat seberapa banyak suatu lagu diputar.
Polemik pemungutan dan pendistribusian royalti yang memunculkan polemik antara pemilik hak cipta dan pelaku usaha. Velodiva jadi platform yang bisa menjembatani
MASIH rumitnya sistem penarikan royalti yang diamanatkan ke Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) termasuk transparansi dan dan hasil penarikan royalti,
LMKN didorong untuk menyusun pedoman tentang besaran tarif royalti untuk UMKM.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco yang juga hadir dalam rapat tersebut menjelaskan, pendelegasian penarikan seluruh royalti lagu saat ini difokuskan dilakukan oleh LMKN.
“Semua pihak sepakat dalam dua bulan ini konsentrasi untuk selesaikan Undang-Undang Hak Cipta. Telah disepakati, delegasi penarikan royalti akan dipusatkan di LMKN,"
Velodiva merupakan platform yang memungkinkan keterbukaan pencatatan penggunaan lagu di berbagai tempat, secara real time,dan bisa melihat seberapa banyak suatu lagu diputar.
LMKN maupun WAMI sedianya berada di bawah Kementerian Hukum (Kemenkum) melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved