Headline

Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.

Astronom Temukan Supernova Langka yang Bongkar Bagian Terdalam Bintang

Abi Rama
23/8/2025 16:35
Astronom Temukan Supernova Langka yang Bongkar Bagian Terdalam Bintang
Ilustrasi(MI/Dok NASA)

PARA astronom menemukan jenis supernova langka yang memperlihatkan bagian terdalam dari sebuah bintang masif sebelum meledak. Fenomena ini memberi gambaran baru tentang bagaimana bintang besar hidup dan mati, sekaligus membuka kemungkinan bahwa teori yang ada saat ini belum sepenuhnya menggambarkan semua jalur kematian bintang.

Supernova ini diberi nama SN2021yfj, pertama kali terdeteksi pada September 2021 oleh teleskop Zwicky Transient Facility (ZTF). 

Berjarak sekitar 2,2 miliar tahun cahaya dari Bumi, ledakan ini terlihat berbeda dari supernova lain yang pernah diamati sebelumnya.

Biasanya, supernova memperlihatkan jejak unsur ringan seperti hidrogen dan helium yang berasal dari lapisan luar bintang. Namun, pada SN2021yfj, astronom justru menemukan sinyal kuat dari unsur berat seperti silikon, sulfur, dan argon. 

Hal ini menandakan bahwa lapisan luar bintang sudah hilang, sehingga lapisan dalam yang kaya unsur berat terekspos sebelum ledakan terjadi.

Peneliti dari Northwestern University, Steve Schulze menyebut bintang ini sebagai bintang yang "telanjang sampai ke tulang." 

“Untuk pertama kalinya kami melihat bintang yang benar-benar seperti ‘telanjang sampai ke tulang’,” ujar Schulze sepert dikutip dari Space.

Steve melanjutkan, jika penelitian ini juga menjadi bukti bahwa sebuah binta bisa benar-benar kehilangan lapisan luarnya.

“Ini membuktikan bahwa bintang bisa kehilangan hampir seluruh lapisan luarnya dan tetap menghasilkan ledakan luar biasa yang dapat kita lihat dari jarak sangat jauh, " lanjut Schulze.

Peneliti lain dari Northwestern University, Adam Miller, mengaku sempat ragu dengan hasil pengamatan ini. 

“Peristiwa ini begitu aneh sampai kami berpikir mungkin salah mengamati objek. Tapi ternyata bintang ini memberi tahu kita bahwa teori evolusi bintang yang ada masih terlalu sempit," ujar Miller.

Data spektroskopi dari W.M. Keck Observatory di Hawaii mengonfirmasi keanehan tersebut. Tanpa data ini, tim mungkin tidak akan pernah menyadari betapa uniknya ledakan tersebut.

SN2021yfj diyakini mengalami proses yang sangat ekstrem. Bintang ini kemungkinan besar kehilangan sebagian besar materi yang dihasilkannya sepanjang hidup, sehingga yang terlihat hanya materi dari bulan-bulan terakhir sebelum kematiannya.

Penyebab pastinya masih menjadi tanda tanya. Beberapa kemungkinan adalah adanya letusan besar sebelum supernova, hembusan angin bintang yang luar biasa kuat, atau lapisan luar bintang yang terkupas akibat pengaruh bintang pendamping.

Namun, tim peneliti menduga penjelasan yang paling masuk akal adalah serangkaian peristiwa “pair instability”. Dalam kondisi ini, reaksi fusi nuklir di inti bintang menyala kembali dan melemparkan lapisan luar berkali-kali, seolah-olah bintang menghancurkan dirinya sendiri sebelum benar-benar meledak. 

“Kami punya teori tentang bagaimana ledakan ini terjadi, tapi saya tidak bisa memastikan sepenuhnya, karena sejauh ini kita baru menemukan satu contoh," ujar Miller. (space.com/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya