Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
GOOGLE Cloud menegaskan dedikasinya untuk memperkuat sistem keamanan siber di Indonesia. Google Cloud secara resmi memperkenalkan pusat data untuk keamanan siber yang kini beroperasi langsung di Indonesia, memberikan jaminan perlindungan data bagi perusahaan yang memiliki regulasi tinggi.
Terdapat juga peluncuran program "Indonesia Berdaia", sebuah inisiatif kolaborasi yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI), untuk menghadapi semakin kompleksnya tantangan siber di negara ini.
Kehadiran pusat data di Indonesia menjadi sebuah langkah signifikan bagi komitmen Google Cloud dalam memperkuat 'ketahanan siber' nasional.
"Ini merupakan komitmen dari Google Cloud untuk mengakui pentingnya ketahanan siber dan bersama-sama dengan dunia usaha melawan ancaman siber," ujar Fanly Tanto, Direktur Utama, Indonesia, Google Cloud, di Pacific Palace (17/7). Langkah ini secara langsung memenuhi kebutuhan perusahaan, terutama di dalam sektor-sektor yang diatur ketat seperti perbankan, yang mengharuskan penyimpanan data di dalam negeri.
Lingkungan keamanan siber di Indonesia menghadapi berbagai tantangan mendasar, termasuk berlebihnya ancaman (threat overload), kelelahan akibat banyaknya peringatan (alert fatigue), dan kekurangan talenta di bidang siber yang signifikan.
Google Cloud menunjukkan bahwa 80% dari tugas keamanan siber masih dikerjakan secara manual, yang memperlambat kemampuan dalam bereaksi.
"Dengan memanfaatkan AI dan Machine Learning (ML), kami dapat meningkatkan keakuratan serta kecepatan dalam mengenali ancaman. Ini bukan hanya soal deteksi; ini meliputi memahami, memberikan prioritas, dan menanggapi dengan cerdas," jelas Fanly.
AI akan mengotomatisasi tugas-tugas rutin, memungkinkan sistem untuk mencegah, mendeteksi, dan merespons ancaman secara langsung, menggunakan miliaran data dari pengguna Google untuk mendapatkan intelijen ancaman yang komprehensif.
Data ini, termasuk informasi terkait pelaku ancaman dan domain phishing, akan secara langsung diintegrasikan dengan platform pengguna, memberikan wawasan real-time tentang risiko yang mungkin ada.
Peluncuran pusat data di Indonesia juga memungkinkan pengumpulan data telemetry dari berbagai sumber, termasuk infrastruktur lokal, lingkungan multi-cloud (AWS, Google Cloud, Azure), serta aplikasi SaaS, yang kini dapat disimpan di dalam negeri.
Ini sangat penting bagi perusahaan yang terikat oleh regulasi ketat mengenai lokasi penyimpanan data.
"Langkah ini memungkinkan kami untuk memberikan dukungan pada organisasi-organisasi yang sangat teregulasi," tambah Marcel Judodihardjo.
Konsultan Solusi Keamanan Indonesia Google Cloud, menyoroti reaksi positif dari pemerintah serta perusahaan-perusahaan di Indonesia.
"Kami sudah menjalin kerja sama dengan BSSN dan sekitar 20 organisasi, baik dari sektor pemerintah maupun swasta, telah bergabung dalam program ini," tambahnya.
Google Cloud menekankan bahwa komitmennya lebih dari sekadar urusan bisnis. Insiden siber, seperti kebocoran data di institusi keuangan, tidak hanya merugikan pihak yang mengalami tetapi juga berdampak luas pada masyarakat melalui tindakan penipuan siber.
"Google di sini tidak hanya berfokus pada bisnis, tetapi juga berperan dalam menjaga keamanan masyarakat Indonesia," tegasnya.
Dalam hal persaingan di sektor keamanan siber, Google Cloud menunjukkan keseriusan investasinya.
"Kami memiliki komitmen yang besar dalam keamanan siber Usaha kami tidak hanya melibatkan akuisisi perusahaan keamanan terkemuka seperti Mandiant, tetapi juga mendirikan pusat data langsung di Indonesia," tambah Marcel.
Keunggulan lain yang dimiliki Google Cloud adalah kemampuannya untuk beroperasi secara interoperabel di berbagai infrastruktur, baik lokal maupun multi-cloud tidak terbatas hanya pada lingkungan Google Cloud.
MENTERI Pertahanan(Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan kehormatan Panglima Militer Singapura alias Chief of Defence Singapore Armed Forces, Vice Admiral Aaron Beng.
Meski banyak bank digital telah mendapat izin dari OJK dan bekerja sama dengan lembaga keuangan besar, bank digital tetap rentan terhadap serangan siber.
Permintaan terhadap solusi digital semakin meningkat, terutama pada layanan seperti cloud computing, keamanan siber dan AI.
Strategi keamanan siber yang tangguh dimulai dengan visibilitas yang lengkap, mengetahui apa yang perlu dilindungi dan ketika risiko terbesar berada.
Peneliti keamanan siber menemukan 16 miliar data login bocor yang berpotensi disalahgunakan oleh pelaku kejahatan siber.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved