Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
APA yang sebenarnya dimakan oleh dinosaurus berleher panjang seperti Brontosaurus dan kerabat sauropoda lainnya? Pertanyaan ini telah lama membingungkan ilmuwan. Kini, penemuan fosil langka di Australia memberikan bukti konkret tentang pola makan sauropoda.
Penemuan tersebut dilaporkan dalam jurnal Current Biology pada 9 Juni oleh Stephen F. Poropat dan timnya dalam makalah berjudul “Fossilized gut contents elucidate the feeding habits of sauropod dinosaurs”. Temuan ini memperkuat hipotesis bahwa sauropoda adalah herbivora sejati.
Dalam studi tersebut, ilmuwan menemukan sisa tanaman di dalam sistem pencernaan seekor Diamantinasaurus matildae muda, spesies sauropoda yang hidup antara 94–101 juta tahun lalu.
Ini adalah bukti pertama kololit (sisa makanan mengeras) dari sauropoda, meskipun fosil kelompok ini tersebar di seluruh dunia. Dr. Stephen Poropat dari Curtin University menegaskan belum pernah ada fosil isi perut sauropoda yang terlestarikan dengan baik sebelumnya.
Penemuan ini memperkuat teori tentang kebiasaan makan sauropoda, yang selama ini hanya bisa diduga dari morfologi gigi, rahang, atau panjang leher.
Fosil tanaman dalam kololit ditemukan di formasi batuan Winton, Queensland, saat tim dari Australian Age of Dinosaurs Museum melakukan ekskavasi pada 2017. Isinya mencakup daun konifer, tubuh buah pakis, dan daun angiosperma (tanaman berbunga).
Analisis menunjukkan Diamantinasaurus menelan makanan dalam jumlah besar tanpa banyak mengunyah. Proses fermentasi dan mikroba digunakan untuk mencerna makanan di dalam sistem pencernaan mereka.
Bekas potongan pada tanaman menunjukkan makanan dikonsumsi tanpa proses kunyah aktif. Kololit mengandung jejak kimia dari angiosperma dan gymnosperma, yang menunjukkan pola makan sauropoda mencakup berbagai jenis tumbuhan.
Temuan ini mendukung gagasan bahwa sauropoda memainkan peran penting dalam membentuk vegetasi dan ekosistem selama periode Mesozoikum.
Poropat mengakui terkejut menemukan sisa bunga dalam fosil perut tersebut. Ia menjelaskan bahwa angiosperma mulai menyebar di Australia antara 100–95 juta tahun lalu, bertepatan dengan masa hidup dinosaurus ini. Ini menunjukkan adaptasi cepat sauropoda terhadap sumber makanan baru.
Tim menyimpulkan bahwa Diamantinasaurus kemungkinan mengonsumsi tumbuhan dari berbagai ketinggian tergantung pada tahap usia. Saat muda, mereka makan tanaman rendah. Ketika tumbuh, variasi makanan bertambah luas.
Kololit juga mengandung tunas muda, braktus, dan polong biji, mengindikasikan preferensi sauropoda muda terhadap bagian tanaman yang lunak dan mudah dicerna.
Meskipun signifikan, Poropat menyatakan bahwa analisis dilakukan hanya pada satu individu. Jadi, belum dapat dipastikan apakah pola makan ini bersifat umum atau terkait kondisi tertentu seperti stres atau musim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved