Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Astrofotografer Portugal Tampilkan Keindahan Rasi Orion dengan Pancaran Merah Hidrogen

Thalatie K Yani
25/6/2025 05:51
Astrofotografer Portugal Tampilkan Keindahan Rasi Orion dengan Pancaran Merah Hidrogen
Fotografer Miguel Claro abadikan detail spektakuler Rasi Orion, termasuk Barnard’s Loop dan berbagai nebula, dengan teknik astrofotografi yang memukau.(Miguel Claro)

Miguel Claro, fotografer profesional sekaligus komunikator sains asal Portugal, kembali memukau para pengamat langit dengan hasil bidikan menakjubkan dari Rasi Orion. Gambar terbaru ini menangkap detail halus semburat merah yang dihasilkan oleh pancaran hydrogen-alpha, sejenis cahaya yang terpancar dari atom hidrogen.

Claro, yang juga menjabat sebagai Duta Foto European Southern Observatory dan astrofotografer resmi Cagar Langit Gelap Alqueva (Dark Sky Alqueva Reserve), dikenal dengan karyanya yang menggabungkan pemandangan Bumi dan langit malam dalam komposisi fotografi astronomi yang disebut skyscapes.

Dalam foto ini, tampak Barnard’s Loop (Sh2-276) — nebula berbentuk setengah lingkaran besar yang melingkari tiga bintang pada sabuk Orion. Nebula ini terletak sekitar 1.600 tahun cahaya dari Bumi dan membentang sejauh 300 tahun cahaya. Barnard’s Loop sendiri merupakan bagian dari kompleks awan molekul Orion yang jauh lebih besar, tempat kelahiran bintang-bintang baru, yang terdiri atas debu kosmik, hidrogen, dan helium.

Claro mengungkap sejak lama ia ingin memotret wilayah ini dengan cara yang menampilkan detail pancaran hidrogen merah yang mengelilingi area penuh warna dan keajaiban seperti Nebula Orion (M42), Nebula Kepala Kuda (Horse Head), LDN 1622, Cincin Lambda Orionis, hingga Nebula Kepala Penyihir (Witch Head Nebula) berwarna kebiruan di dekat bintang Rigel.

Namun, upaya untuk menangkap gambar ini tidaklah mudah. Peralatan yang telah ia siapkan — termasuk lensa Samyang 35mm f/1.8 dan kamera Poseidon C Pro — harus menunggu kondisi langit yang ideal selama dua bulan. Tantangan utama datang dari cuaca yang tidak bersahabat dan posisi rasi Orion yang mulai terbenam lebih awal di ufuk barat.

Claro hanya memiliki waktu sekitar 40 menit setiap malam saat cuaca cerah antara Februari hingga Maret 2025, dari lokasi pemotretan di Cagar Langit Gelap Alqueva, Portugal. Untuk menghasilkan total eksposur selama tujuh jam, ia harus membagi waktu pemotretan dalam banyak malam. 

Ia menyatakan, jika pemotretan dilakukan sejak awal musim dingin, seluruh data gambar mungkin bisa dikumpulkan dalam satu malam saja. (Space/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya