Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
APPLE, raksasa teknologi asal AS mengeklaim sudah menemukan cara atau metode pelatihan model kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) yang baru tetapi tetap menjaga privasi pengguna atau tanpa mengganggu data pribadi. Sebab, data yang digunakan untuk dilatih tidak sampai menyalin keseluruhan data pengguna.
Melansir dari situs The Verge, Selasa (15/4), perangkat Apple nantinya memiliki tugas untuk membandingkan data sintetis dengan sampel surat elektronik (email) atau pesan terbaru dari pengguna. Data yang dicek hanya email milik pengguna yang mengikuti program Analisis Perangkat (Device Analytics). Perangkat Apple tersebut bisa menentukan input sintetis mana yang paling mendekati dengan sampel nyata. Data yang disampaikan AI ke Apple hanya berupa sinyal, menunjukkan varian data sampel yang mirip dengan data penggunaan di dunia nyata.
Dengan metode terbaru yang digunakan tersebut, menurut Apple, perusahaan tidak akan mengakses data pengguna dan data tersebut tidak pernah meninggalkan perangkat. Sehingga bisa menjaga keamanan privasi pengguna. Kemudian, Apple menggunakan sampel data buatannya yang paling sering dipilih guna meningkatkan hasil keluaran teks AI-nya, seperti ringkasan email.
Sementara itu, metode pelatihan AI yang hanya mengandalkan data sintesis dianggap kurang membantu. Sehingga pendekatan metode pelatihan yang terbaru ini bisa menjadi solusi baik ke depannya. Dalam upaya pengembangan AI, Apple juga berjuang untuk meluncurkan Apple Intelligence dengan peningkatan yang lebih andal. Selain itu, dikabarkan Apple juga menunda peluncuran beberapa kemampuan.
Akan tetapi, Apple tetap berupaya membalikkan keadaan dengan memperkenalkan sistem pelatihan AI barunya tersebut dalam versi beta iOS dan iPadOS 18.5. Selain itu, juga pada macOS 15.5.(M-2)
Moodle 5.0 kini menghadirkan kemampuan integrasi dengan kecerdasan buatan (AI), learning analytics, dan gamifikasi.
ARTIFICIAL intelligence atau akal imitasi (AI) dinilai memiliki potensi yang sangat besar dalam membentuk karakter bangsa. Untuk itu, AI tidak perlu dihindari, melainkan dirangkul.
KEPALA BRIN Laksana Tri Handoko menekankan Indonesia tak perlu ikut-ikutan jejak negara maju seperti Amerika Serikat yang menciptakan ChatGPT atau Tiongkok yang menciptakan DeepSeek dalam AI
Tombol ini adalah pintasan cerdas dan lancar yang mendefinisikan ulang interaksi pengguna dengan perangkat dan dirancang untuk para profesional, gamer, pelajar, dan pengguna biasa.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengembangkan Intelligent Traffic Control System (ITCS) untuk mengatasi kemacetan ibu kota dengan berbasis tekonologi artificial intelligent.
Universitas Johns Hopkins mengembangkan model AI yang mampu memprediksi risiko kematian jantung mendadak lebih akurat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved