Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
BELATUNG lalat gunung berevolusi dengan menciptakan wajah palsu di bagian belakang tubuh mereka. Cara itu sebagai penyamaran licik untuk menyusup ke koloni rayap, menurut sebuah studi terbaru.
Para peneliti menemukan wajah palsu yang menyerupai kepala rayap di bagian belakang larva lalat bangkai yang sebelumnya tidak dikenal, hidup di pegunungan Maroko. Penyamaran ini adalah bagian dari strategi mimikri ekstrem yang berhasil menipu rayap pemanen (Anacanthotermes ochraceus) agar menganggap larva lalat sebagai anggota koloni mereka.
Biasanya, rayap prajurit akan membunuh penyusup di dalam koloni, tetapi larva yang menyamar ini justru bisa hidup berdampingan dengan para prajurit tanpa masalah. Mereka bahkan diberikan akses penuh ke ruang makanan di dalam sarang rayap. Penyamaran ini begitu efektif hingga rayap tampak merawat larva licik tersebut, menurut studi yang diterbitkan di jurnal Current Biology.
Para peneliti menemukan larva berwajah dua ini secara kebetulan saat mencari semut di Pegunungan Anti-Atlas, Maroko selatan. Ketika mengangkat sebuah batu, mereka menemukan sarang rayap dengan tiga larva lalat yang belum pernah terlihat sebelumnya di dalamnya, ungkap penulis utama studi, Roger Vila, seorang ilmuwan dari Institute of Evolutionary Biology di Spanyol.
"Spesies ini pasti sangat langka, karena kami telah melakukan tiga ekspedisi tambahan di daerah itu dan, meskipun mengangkat ratusan batu, kami hanya menemukan dua lalat lagi, juga di dalam sarang rayap lainnya," kata Vila.
Sarang rayap merupakan habitat yang kaya makanan dan terlindungi bagi spesies apa pun yang cukup cerdik untuk masuk ke dalamnya. Strategi lalat ini mengandalkan integrasi sosial, yang membutuhkan adaptasi morfologi, perilaku, dan fisiologi yang ekstrem agar berhasil, menurut studi tersebut.
Para peneliti mengumpulkan larva lalat yang menyamar beserta rayapnya untuk dipelajari lebih lanjut di laboratorium. Mereka menemukan berbagai adaptasi ekstrem, seperti lubang pernapasan yang dimodifikasi untuk menyerupai mata rayap palsu dan organ sensorik khusus yang disebut papila, yang menyerupai antena rayap.
Selain itu, larva lalat ini juga berevolusi dengan mengembangkan zat kimia yang menyerupai bau khas rayap. Vila mencatat timnya mempelajari komposisi kimia larva dan menemukan bahwa baunya tidak dapat dibedakan dari rayap di koloni tempat mereka tinggal.
"Mereka memiliki bau yang persis sama," kata Vila. "Selain itu, larva dan rayap dalam satu koloni memiliki perbedaan kecil dalam profil kimianya yang membedakan mereka dari koloni rayap lainnya. Bau ini adalah kunci untuk berinteraksi dengan rayap dan mendapatkan manfaat dari kehidupan sosial mereka. Ini adalah penyamaran kimiawi."
Para peneliti menemukan bahwa larva ini merupakan bagian dari genus lalat Rhyncomya. Tidak ada anggota lain dari kelompok ini yang diketahui melakukan mimikri seperti ini, sehingga tim menduga larva tersebut adalah spesies baru. Namun, mereka belum dapat memastikan hal ini karena larva yang mereka pelajari mati sebelum sempat tumbuh dewasa di laboratorium.
Vila mencatat bahwa mungkin ada elemen dari sarang rayap dan hubungan antara kedua spesies yang tidak dapat mereka tiru di laboratorium.
"Jenis makanan mereka saat ini masih belum diketahui, dan bentuk dewasa mereka tetap menjadi misteri," tambahnya. (Live Science/Z-3)
RAYAP adalah salah satu jenis hama kecil yang dapat merusak rumah dan perabot berbahan kayu dan juga tanaman pertanian. Sebelum menyesal, begini cara membasmi rayap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved