Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Penemuan Aneh dari Einstein Probe: Flare Sinar-X yang Mungkin Menandakan Kelas Objek Baru

Thalatie K Yani
11/2/2025 13:28
Penemuan Aneh dari Einstein Probe: Flare Sinar-X yang Mungkin Menandakan Kelas Objek Baru
Pada Januari 2024, Einstein Probe melaporkan penemuan objek langit yang sangat kuat, salah satunya adalah EP240408a, yang memancarkan sinar-X selama lebih dari dua minggu.(ESA)

DILUNCURKAN pada 9 Januari 2024, Einstein Probe (EP), observatorium sinar-X terbaru dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, membuat kemajuan signifikan dalam mendeteksi peristiwa langit yang belum pernah terlihat sebelumnya. Selama fase komisioning, EP berhasil mengidentifikasi sekitar 60 objek langit sementara yang sangat kuat, hampir seribu potensi objek, dan hampir 500 flare bintang, termasuk ledakan sinar gamma yang berasal dari alam semesta awal. Salah satu deteksi yang paling mencolok adalah EP240408a, sebuah ledakan sinar-X yang tidak biasa yang memicu perdebatan di kalangan astronom.

Pada Oktober 2024, Yuan Weimin, peneliti utama EP, mengungkapkan ledakan sinar-X ini menyala dalam periode yang lebih panjang daripada yang diperkirakan sebelumnya. Setelah pertama kali terdeteksi teleskop Wide-field X-ray Telescope, tim astronom segera menggunakan instrumen kedua di EP, Follow-up X-ray Telescope, untuk melakukan pengamatan lebih lanjut terhadap peristiwa ini hanya 1,8 hari setelah deteksi awal.

Para peneliti dengan cepat melibatkan hampir 20 teleskop di berbagai panjang gelombang, termasuk sinar-X, radio, ultraviolet, dan inframerah, untuk mengamati flare tersebut. Namun, sebagian besar instrumen ini tidak mengamati apapun, yang mencurigakan karena pemancar sinar-X biasanya memancarkan sinyal dalam beberapa panjang gelombang. Menariknya, EP240408a hanya memancarkan sinar-X, dan O'Connor, seorang peneliti lain, mengidentifikasi kemungkinan galaksi kecil sebagai sumbernya.

Fenomena yang Tidak Biasa

Keunikan EP240408a tidak berhenti pada spektrum emisinya. Ledakan ini juga memiliki durasi yang sangat tidak biasa untuk sebuah peristiwa sinar-X, berlangsung antara tujuh hingga 23 hari. Sinar-X cepat biasanya berlangsung sangat singkat, dari sub-detik hingga beberapa detik, sementara transien yang lebih lama terkait dengan inti galaksi dan dapat bertahan bulan hingga tahun. Durasi menengah ini memberikan petunjuk EP240408a mungkin bukanlah fenomena biasa.

Selain itu, EP240408a juga memancarkan flare sinar-X yang 300 kali lebih terang daripada emisi dasarnya dalam waktu 12 detik, sebelum akhirnya meredup ke tingkat normal. Salah satu instrumen yang dapat menangkap kilasan ini adalah Neutron star Interior Composition Explorer (NICER) milik NASA. NICER dapat mendeteksi perubahan cepat dalam emisi sinar-X berkat area pengumpulannya yang besar dan jadwal pengamatan yang fleksibel. Ini memungkinkan astronom untuk mendapatkan data kunci dalam melacak evolusi peristiwa tersebut.

Tidal Disruption Event atau Kelas Baru?

Para astronom memiliki teori yang berbeda mengenai asal-usul EP240408a. O'Connor dan timnya mengusulkan bahwa ini mungkin merupakan Tidal Disruption Event (TDE), sebuah peristiwa langka yang terjadi ketika sebuah bintang terjebak dalam gaya gravitasi lubang hitam dan dihancurkan. Meskipun demikian, pengamatan radio tidak menunjukkan adanya emisi yang biasanya terkait dengan TDE yang memiliki jet relativistik.

Di sisi lain, Zhang dan timnya menyarankan bahwa EP240408a mungkin mewakili jenis transien baru yang belum pernah tercatat sebelumnya. Mereka menyatakan bahwa fenomena dengan durasi menengah seperti ini mungkin terlewat dalam survei sebelumnya yang lebih fokus pada objek dengan durasi sangat singkat atau sangat panjang.

Mengisi Kekosongan dalam Klasifikasi Fenomena Sinar-X

Temuan ini membuka kemungkinan adanya kelas objek transien baru yang sebelumnya tidak dikenal. Francesco Zelati, seorang peneliti dari Institute of Space Sciences, menyatakan penemuan kelas baru seperti EP240408a dapat meningkatkan pemahaman kita tentang dinamika astrofisika dan memperluas klasifikasi fenomena sinar-X. Jika deteksi serupa ditemukan sepanjang misi Einstein Probe, ini bisa menjadi terobosan besar dalam ilmu astrofisika, memperkaya teori dan pengamatan yang ada.

Dengan misi yang masih panjang, Einstein Probe berpotensi mengungkap lebih banyak peristiwa misterius yang dapat mengguncang pemahaman kita tentang alam semesta. "Saya sangat menantikan transien aneh yang akan ditemukan EP di masa depan," kata O'Connor. (space/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya