Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SEBUAH penelitian terbaru menemukan virus zika pada air mata tikus laboratorium.
Virus yang sedang hangat dibicarakan itu ditemukan pada mata tikus percobaan setelah bertahan selama lebih dari seminggu.
Tim peneliti dari University St Louis menginfeksi tikus dewasa pada bagian bawah kulit yang serupa dengan cara manusia terinfeksi oleh gigitan nyamuk.
Seminggu kemudian virus zika ditemukan hidup di mata tikus tersebut.
Dalam pengujian pada 28 hari kemudian ditemukan air mata tikus tersebut telah terinfeksi materi genetik dari virus, namun bukanlah virus yang menular.
Hasil tersebut menimbulkan dugaan zika dapat menular melalui kontak dengan air mata penderita, namun perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut.
Penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Cell Reports tersebut menyatakan virus zika terbukti dapat bertahan pada bagian tubuh yang memiliki kekebalan yang kurang aktif seperti sperma, cairan vagina, air liur, dan kemungkinan terbaru air mata.
Hal tersebut memperjelas alasan Zika dapat tersebar dengan cepat meskipun dibawa oleh nyamuk.
Infeksi zika pada perempuan hamil dapat menyebabkan cacat pertumbuhan otak (mikrosefali) dan kelainan otak lainnya.
Sejak ditemukan beberapa bulan yang lalu, telah dikonfirmasi sekitar 1.800 kasus mikrosefali di Brasil. (Dailymail/Hnf/L-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved