Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PENGGUNAAN teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah berkembang baik kalangan individu maupun perusahaan di dunia.
Hasil survei juga mengungkapkan tiga dari empat CEO mengakui keunggulan kompetitif tergantung pada memanfaatkan AI generatif paling canggih.
Sayangnya lebih dari 60% perusahaan masih belum mengembangkan pendekatan yang konsisten dalam menggunakan AI generatif.
Baca juga: Melalui AI, Umat Manusia Siap Membuka Bab Baru dalam Eksistensinya
President Director IBM Indonesia, Roy Kosasih, menegaskan tren penggunaan AI akan terus meningkat dan bahkan menjadi sesuatu yang dianggap wajar.
Roy memaparkan bahwa pada tahun 2024, tidak akan lagi mendengar pertanyaan seputar keinginan atau kebutuhan menggunakan AI.
“Sebaliknya, orang akan menganggapnya sebagai suatu keharusan. Perusahaan pun dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka tidak bisa lagi mengabaikan keberadaan AI,” kata Roy pada IBM 2024 Technology Trends End of Year Media Briefing di Jakarta, Rabu (13/12/2023),
Berdasarkan survei yang melibatkan 3.000 Chief Executive Officer (CEO), Roy mencatat banyak perusahaan merasa tidak punya pilihan selain menggunakan AI, terutama fokus pada AI generatif.
AI generatif merupakan model AI yang dapat menciptakan konten berdasarkan perintah pengguna termasuk percakapan, cerita, gambar, video, dan musik.
Baca juga: IBM Consulting Indonesia Berdayakan Bisnis untuk Gali Potensi AI Generatif
Menurut survei tersebut, CEO dari berbagai negara menyatakan bahwa penggunaan AI, khususnya AI generatif, membawa dampak positif bagi perusahaan.
Hal ini dianggap dapat meningkatkan operasional perusahaan, membuatnya lebih kompetitif, dan membawa perusahaan ke tingkat yang lebih baik. IBM sendiri telah melangkah maju dalam bidang AI dengan teknologi WatsonX.
Roy menjelaskan pengguna dapat membawa imajinasi mereka dan mewujudkannya melalui platform AI generatif yang dimiliki IBM.
Baca juga: Pasar Cloud dan AI Terus Tumbuh, Bespin Global Bidik Pertumbuhan 3 Kali Lipat
“AI generatif ini memiliki berbagai aplikasi, termasuk menebak hasil pertandingan, seperti yang ditunjukkan dalam menebak hasil final tenis putra Wimbledon dengan akurasi yang mengesankan,” ujar Roy.
Dengan demikian, integrasi AI generatif di berbagai sektor diharapkan membawa dampak positif, dari peningkatan operasional perusahaan hingga penggunaan kreatif dalam berbagai konteks, seperti pembuatan artikel, penyaringan data, dan bahkan prediksi hasil pertandingan olahraga.
Oleh karena itu, pada tahun 2024 mendatang, AI bukan lagi pilihan, melainkan menjadi bagian integral dari evolusi teknologi yang mengubah cara berinteraksi dan beroperasi. (S-4)
Peruri menggelar Peruri Own Voice (POV) Playbook Series, sebuah program komunikasi yang bertujuan menjadikan suara karyawan sebagai kekuatan utama dalam membangun citra perusahaan.
KOMITMEN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG)
DIREKTUR Center Of Budget (CBA) Uchok Sky Khadafi meminta pengadilan untuk memiskinkan pihak yang dianggap bertanggung jawab dalam kasus investasi bodong
BERDASARKAN data AAJI terkait pertumbuhan penjualan premi setahun hingga semester I 2025, perusahaan asuransi ini menempati posisi teratas mencapai Rp2,0 triliun.
DANA pensiun swasta terbesar di Norwegia, KLP Pension, memutuskan untuk mencoret dua perusahaan raksasa industri pertahanan dari portofolio investasinya.
Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina, Francesca Albanese, membongkar keterlibatan sejumlah perusahaan internasional dalam mendukung genosida Israel itu.
Kegiatan tersebut juga dianggap sebagai terobosan Wardah menggabungkan konsep halal beauty, kecanggihan sains dan teknologi, serta keahlian dermatologi.
Wardah Skinverse Clinic 2025 mencatatkan Rekor Muri atas “Pemanfaatan Teknologi AI Terbanyak dalam Event Skincare di Indonesia.”
Budaya buruk apa yang mengemuka, mengiringi kehadiran media digital di zaman artificial intelligence (AI)?
Ipsos menekankan keberhasilan AI di masa depan akan bergantung pada kemampuannya menggabungkan kekuatan teknologi dengan sentuhan manusia.
Penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini tidak hanya soal kecepatan dan efisiensi, tetapi juga bagaimana teknologi ini mampu memahami manusia.
KONSEP pembelajaran mendalam (deep learning) semakin populer seiring dengan perkembangan teknologi pemrosesan data dan kecerdasan mesin di era kecerdasan buatan dan revolusi industri 5.0.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved