Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
HASIL studi terbaru Cisco menyatakan hanya 39% organisasi di Indonesia yang mempunyai kesiapan matang dalam menghadapi risiko keamanan siber modern.
Hasil studi berjudul "Cisco Cybersecurity Readiness Index: Resilience in a Hybrid World" ini juga menyatakan perusahaan di Indonesia mempunyai kinerja pengamanan siber lebih baik dari rata-rata global yang hanya mencapai 15%
Wakil Direktur Eksekutif dan Manajer Umum Keamanan dan Kolaborasi Cisco Jeetu Patel dalam pernyataan di Jakarta, Senin (27/3), mengatakan perusahaan harus menghadapi kompleksitas keamanan siber yang lebih besar seiring dengan pemanfaatan dunia hibrida yang makin besar. "Organisasi-organisasi harus berhenti melakukan pendekatan pertahanan dengan menggabungkan alat-alat dengan fungsi khusus, dan sebagai gantinya mempertimbangkan platform terintegrasi untuk mencapai ketahanan keamanan sekaligus mengurangi kompleksitas," kata Patel.
Baca juga : Beroperasi di Jakarta, Data Center Bitera Hadirkan Tingkat Keamanan Tertinggi
Dia juga mengingatkan pentingnya kesiapan keamanan siber dan menutup celah terjadinya kesenjangan sesuai hasil survei mengingat sebanyak 96% responden telah memperkirakan insiden keamanan siber dapat mengganggu kegiatan bisnis dalam 12-24 bulan ke depan.
Patel memastikan para pemimpin bisnis juga harus menetapkan garis dasar kesiapan di lima pilar keamanan seperti identitas, perangkat, jaringan, beban kerja aplikasi dan data untuk membangun organisasi yang aman dan tangguh. "Dengan membangun basis, organisasi dapat membangun kekuatan mereka dan memprioritaskan area mana yang membutuhkan lebih banyak kematangan dan meningkatkan daya tahan mereka," kata Patel.
Pimpinan Cisco Indonesia Marina Kacaribu menambahkan upaya untuk adopsi pendekatan platform integrasi di lima pilar kunci sangat penting dalam membantu perusahaan melindungi diri ketika pemanfaatan teknologi makin intens dilakukan.
Baca juga : Data Milik Pemerintah Paling Banyak Bocor
"Keamanan siber terus menjadi prioritas utama pemerintah dan berbagai perusahaan di Indonesia. Dengan banyaknya layanan yang mengutamakan aplikasi saat ini, dan Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan digital ekonomi tercepat di Asia Tenggara, lebih banyak yang harus dilakukan untuk menutup kesenjangan kesiapan keamanan tersebut," kata Marina.
Hasil studi juga menyatakan biaya yang dikeluarkan karena ketidaksiapan dalam menghadapi ancaman siber bisa sangat besar dengan sebanyak 35% organisasi dari 55% responden mengaku mengeluarkan biaya minimal US$500 ribu.
Studi juga menegaskan sebanyak 93 responden siap meningkatkan anggaran siber minimal 10% dalam 12 bulan ke depan.
Survei double blind yang dilakukan pihak ketiga independen ini diikuti sekitar 6.700 responden pemimpin keamanan siber sektor swasta di 27 negara untuk menunjukkan kesiapan solusi keamanan siber dan tahap implementasi yang sudah dilakukan. (Ant/Z-4)
Microsoft resmi mengumumkan bahwa dukungan untuk sistem operasi Windows 10 akan dihentikan mulai 14 Oktober 2025
Agenda ini menjadi wadah diskusi ilmiah dan kolaborasi lintas sektor, dengan melibatkan ilmuwan, akademisi, pembuat kebijakan, pelaku industri, serta mahasiswa dari berbagai negara.
Identitas digital bukan lagi menjadi sebuah opsi, tetapi suatu kebutuhan dasar.
Kukuh Kumara mengatakan bahwa tema Empowering the Future yang merupakan upaya kolaboratif untuk menciptakan pemahaman sekaligus mengedukasi masyarakat tentang teknologi terkini.
Ajang ini menghubungkan mahasiswa dan dunia industri dalam menjalin kerja sama di masa depan.
Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025, akan digelar pada 6-8 Agustus 2025 di Jakarta.
Perusahaan teknologi global, Cadothy, meluncurkan perangkat khusus yang bisa membantu melakukan aktivitas live, bukan tablet ataupun ponsel.
Gelaran tahunan Government Procurement Forum & Expo (GPFE) atau forum dan pameran pengadaan keperluan pemerintah 2025 sukses diselenggarakan pada 23-25 Juli 2025.
Dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
Rebranding ini bukan hanya perubahan logo dan akronim, melainkan penegasan identitas baru sebagai penyedia solusi teknologi terintegrasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved