Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
HASIL studi terbaru Cisco menyatakan hanya 39% organisasi di Indonesia yang mempunyai kesiapan matang dalam menghadapi risiko keamanan siber modern.
Hasil studi berjudul "Cisco Cybersecurity Readiness Index: Resilience in a Hybrid World" ini juga menyatakan perusahaan di Indonesia mempunyai kinerja pengamanan siber lebih baik dari rata-rata global yang hanya mencapai 15%
Wakil Direktur Eksekutif dan Manajer Umum Keamanan dan Kolaborasi Cisco Jeetu Patel dalam pernyataan di Jakarta, Senin (27/3), mengatakan perusahaan harus menghadapi kompleksitas keamanan siber yang lebih besar seiring dengan pemanfaatan dunia hibrida yang makin besar. "Organisasi-organisasi harus berhenti melakukan pendekatan pertahanan dengan menggabungkan alat-alat dengan fungsi khusus, dan sebagai gantinya mempertimbangkan platform terintegrasi untuk mencapai ketahanan keamanan sekaligus mengurangi kompleksitas," kata Patel.
Baca juga : Beroperasi di Jakarta, Data Center Bitera Hadirkan Tingkat Keamanan Tertinggi
Dia juga mengingatkan pentingnya kesiapan keamanan siber dan menutup celah terjadinya kesenjangan sesuai hasil survei mengingat sebanyak 96% responden telah memperkirakan insiden keamanan siber dapat mengganggu kegiatan bisnis dalam 12-24 bulan ke depan.
Patel memastikan para pemimpin bisnis juga harus menetapkan garis dasar kesiapan di lima pilar keamanan seperti identitas, perangkat, jaringan, beban kerja aplikasi dan data untuk membangun organisasi yang aman dan tangguh. "Dengan membangun basis, organisasi dapat membangun kekuatan mereka dan memprioritaskan area mana yang membutuhkan lebih banyak kematangan dan meningkatkan daya tahan mereka," kata Patel.
Pimpinan Cisco Indonesia Marina Kacaribu menambahkan upaya untuk adopsi pendekatan platform integrasi di lima pilar kunci sangat penting dalam membantu perusahaan melindungi diri ketika pemanfaatan teknologi makin intens dilakukan.
Baca juga : Data Milik Pemerintah Paling Banyak Bocor
"Keamanan siber terus menjadi prioritas utama pemerintah dan berbagai perusahaan di Indonesia. Dengan banyaknya layanan yang mengutamakan aplikasi saat ini, dan Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan digital ekonomi tercepat di Asia Tenggara, lebih banyak yang harus dilakukan untuk menutup kesenjangan kesiapan keamanan tersebut," kata Marina.
Hasil studi juga menyatakan biaya yang dikeluarkan karena ketidaksiapan dalam menghadapi ancaman siber bisa sangat besar dengan sebanyak 35% organisasi dari 55% responden mengaku mengeluarkan biaya minimal US$500 ribu.
Studi juga menegaskan sebanyak 93 responden siap meningkatkan anggaran siber minimal 10% dalam 12 bulan ke depan.
Survei double blind yang dilakukan pihak ketiga independen ini diikuti sekitar 6.700 responden pemimpin keamanan siber sektor swasta di 27 negara untuk menunjukkan kesiapan solusi keamanan siber dan tahap implementasi yang sudah dilakukan. (Ant/Z-4)
Xapiens berkomitmen menghadirkan solusi dan peluang kolaborasi di indutri teknologi.
Tiga entitas besar di bidang pengembangan talenta, teknologi, dan transformasi organisasi kini resmi melebur dalam satu identitas baru bernama KTM Solutions.
Australia dan Indonesia bekerja sama erat di bidang siber untuk membangun ketahanan siber dan melindungi dari kerentanan yang berdampak pada keamanan nasional.
Transformasi digital memberikan alat untuk bekerja lebih efisien, merespons kebutuhan pelanggan, dan selaras dengan praktik terbaik global.
Pameran Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 kembali digelar di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran.
Penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini tidak hanya soal kecepatan dan efisiensi, tetapi juga bagaimana teknologi ini mampu memahami manusia.
PT Trimegah Karya Pratama atau UltraCorp terus mengembangkan bisnis dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan termasuk perbankan.
Perusahaan teknologi global, Cadothy, meluncurkan perangkat khusus yang bisa membantu melakukan aktivitas live, bukan tablet ataupun ponsel.
Gelaran tahunan Government Procurement Forum & Expo (GPFE) atau forum dan pameran pengadaan keperluan pemerintah 2025 sukses diselenggarakan pada 23-25 Juli 2025.
Dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved