Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Bedah Konten Steven Wongso : Tampilkan Sisi Lain etnis Tionghoa di Surabaya

Mediaindonesia.com
14/2/2023 17:26
Bedah Konten Steven Wongso : Tampilkan Sisi Lain etnis Tionghoa di Surabaya
Kreator konten asal Surabaya, Steven Wongso(Dok. Pribadi)

SUDAH bukan rahasia lagi, bahwa Kota Surabaya menjadi kawasan tempat tinggal favorit etnis Tionghoa dengan latar belakang kelas atas. Pandangan tersebut bahkan tidak hanya dilihat oleh masyarakat Indonesia saja, melainkan juga sampai ke Singapura dan Malaysia. Namun, tahukah jika sebenarnya tidak semua orang Tionghoa Surabaya itu kaya?

Melalui unggahan kontennya di jejaring media sosial, kreator konten sekaligus komedian Steven Wongso yang senang disapa “koko pelit” dengan lugas menceritakan sudut pandang lain, yakni masyarakat Tionghoa Surabaya yang sederhana dan penuh lika-liku kehidupan. 

Alhasil, hal itu pun membuka lebar-lebar mata warga dunia maya tentang stigma ‘kaya’ yang selama ini lekat di diri orang Tionghoa yang bermukim Surabaya.

“Jika orang beranggapan bahwa semua Tionghoa yang tinggal di Surabaya itu tajir melintir, punya koleksi mobil mewah, rumah mewah, itu tidak sepenuhnya akurat. Sebab ya saya ini, orang Tionghoa asli, yang lahir, besar, dan tinggal di Surabaya tapi kere,” kata Steven yang turut bergabung di komunitas Stand Up Indo Surabaya sejak 2018.

“Inilah isu menarik yang saya angkat di setiap konten, bahwa ada lho orang Tionghoa seperti saya yang tidak bergelimang harta. Kontennya saya kemas dengan materi yang memang sesuai kehidupan pribadi tanpa dibuat-buat dan tentunya dengan unsur lawakan," imbuhnya.

Baca juga : Tujuh Rekomendasi Kursus Online Gratis dan Terbaik

Dalam menampilkan kehidupan Tionghoa Surabaya yang berasal dari kelas menengah bawah, Steven acapkali turut menggandeng ibunda. Bahkan video konten bersama sang ibunda sukses menyabet 5 juta tayangan di TikTok. Isi kontennya tak jauh dari kesan pelit dan irit, kontras dengan orang Tionghoa Surabaya pada umumnya yang kerap menampilkan kemewahan. 

“Saya mulai ngonten itu Juni 2022, dan sampai saat ini masih selalu mengangkat kisah nyata saya dan keluarga yang memang sederhana, termasuk juga soal pekerjaan. Saya pribadi enggak malu dibilang ‘kere’, bahkan happy kalau dipanggil koko pelit,” imbuh Steven.

Bahkan tak jarang, materi konten yang dibuat oleh Steven berisi ungkapan rasa keluh kesahnya terkait kehidupan. “

Saya sering sambat (mengeluh) soal hidup sehari-hari saya sebagai orang Tionghoa dan ngomong dengan logat Surabaya. Uniknya, konten saya yang cuma sambat pun tetap disukai oleh followers,” tukasnya.

Steven yang juga merupakan penjaga warkop alias warung kopi ini pun turut menampilkan konten berjualan namun tetap dengan ciri khasnya yaitu pelit. Dalam akun Instagram @steven_wongso dan TikTok @stevenwongso_, ia pun kerap membuat video yang nyeleneh hingga mengajak para bocah cilik untuk ikut terlibat dalam kontennya. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya