Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
Dalam ruang digital setiap pengguna dihadapkan pada perbedaan kultural, interaksi antar budaya tersebut juga menciptakan standar baru etika. Setiap warganet juga berinteraksi dan berpartisipasi dengan banyak orang melintasi geografis dan budaya. Pengguna di dalamnya juga bisa berkolaborasi sehingga semua aktivitas di ruang digital memerlukan etika digital.
"Idealnya etika di ruang nyata sama dengan etika di ruang digital," ujar Dosen Praktisi Program Magister UNAIR dan HR Profesional, Rovien Aryunia di Trenggalek, Jawa Timur pada Sabtu (23/7).
Namun kenyataannya netizen Indonesia sempat mendapatkan label sebagai netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara menurut penelitian Microsoft. Karena itu para pengguna perlu belajar etika seperti saat mengakses informasi, yakni memilah informasi agar terhindar dari hoaks dan memverifikasi kembali sebelum menyebarkannya. Apalagi saat ini dengan adanya internet membuat setiap orang kebanjiran informasi yang semuanya belum tentu kebenarannya.
Lebih lanjut, memahami etika digital berarti juga membentengi diri dari hal negatif saat berpartisipasi membangun relasi sosial di masyarakat. Etika digital sangat diperlukan supaya bisa berkolaborasi secara aman dan nyaman dengan pengguna lainnya. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved