Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Keragaman Budaya di Dunia Maya Butuh Etika Digital

Mediaindonesia.com
25/7/2022 12:06
Keragaman Budaya di Dunia Maya Butuh Etika Digital
Ilustrasi(Picjumbo)

Dalam ruang digital setiap pengguna dihadapkan pada perbedaan kultural, interaksi antar budaya tersebut juga menciptakan standar baru etika. Setiap warganet juga berinteraksi dan berpartisipasi dengan banyak orang melintasi geografis dan budaya. Pengguna di dalamnya juga bisa berkolaborasi sehingga semua aktivitas di ruang digital memerlukan etika digital.

"Idealnya etika di ruang nyata sama dengan etika di ruang digital," ujar Dosen Praktisi Program Magister UNAIR dan HR Profesional, Rovien Aryunia di Trenggalek, Jawa Timur pada Sabtu (23/7).

Namun kenyataannya netizen Indonesia sempat mendapatkan label sebagai netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara menurut penelitian Microsoft. Karena itu para pengguna perlu belajar etika seperti saat mengakses informasi, yakni memilah informasi agar terhindar dari hoaks dan memverifikasi kembali sebelum menyebarkannya. Apalagi saat ini dengan adanya internet membuat setiap orang kebanjiran informasi yang semuanya belum tentu kebenarannya.

Lebih lanjut, memahami etika digital berarti juga membentengi diri dari hal negatif saat berpartisipasi membangun relasi sosial di masyarakat. Etika digital sangat diperlukan supaya bisa berkolaborasi secara aman dan nyaman dengan pengguna lainnya. (OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya