Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
Dengan semakin tingginya aktivitas di dunia digital, Indonesia mendapat tantangan budaya bermedia digital seperti mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan. Apalagi pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan. Sebanyak 77% masyarakat telah terkoneksi internet dari jumlah penduduk sekitar 272 juta jiwa.
"Hal ini bisa dipahami karena dunia digital bebas, borderless, tidak mengenal waktu dan tempat. Sehingga ketika kita masuk di dalam dunia digital ada kemungkinan kita harus berbaur dengan budaya bangsa yang lain," kata Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Swiss German University, Loina Lalolo Krina di Madiun, akhir pekan lalu.
Dampak dari rendahnya pemahaman akan budaya bermedia digital membuat pengguna tidak mampu memahami batasan kebebasan berekspresi dengan perundungan siber, ujaran kebencian, pencemaran nama baik, atau provokasi. Selain itu diikuti dengan ketidakmampuan individu membedakan keterbukaan informasi publik dengan pelanggaran privasi di ruang digital.
Budaya digital sendiri, kata Loina merupakan kemampuan individu untuk membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhineka Tungga Ika. Adapun kompetensi dalam pemahaman budaya digital, individu perlu mengetahui pengetahuan dasar akan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tungga Ika, agar bisa menjadi pelaku digitalisasi kebudayaan melalui Teknologi Informasi Komputer (TIK). (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved