Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
Kemajuan teknologi memudahkan setiap orang mendapat informasi. Dibutuhkan kecakapan digital untuk memilah informasi yang benar, sehingga setiap orang harus terampil menggunakan mesin pencari informasi.
Mesin pencari informasi merupakan perangkat penelusur informasi dari dokumen yang tersedia di ruang digital. Hasil pencarian ditampilkan dalam bentuk daftar berdasarkan tingkat akurasi ataupun rasio pengunjung.
“Karena sifat informasinya banyak, diperlukan kecakapan supaya kita mendapat informasi tepat, sesuai yang kita inginkan,” kata Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Swiss German University, Loina Lalolo Krina Perangin-angin di Lumajang, Jawa Timur.
Beberapa mesin pencari melakukan pengumpulan informasi atas data yang tersimpan dalam suatu basis data ataupun direktori website. Mesin pencari menelusuri triliunan sumber informasi di internet mengacu jejak digital pengguna di dunia digital. Setelah itu, mesin pencari akan memilah data/informasi relevan dengan kata kunci. Kemudian dilakukan pemeringkatan sesuai yang dicari.
Sekarang ini, mesin pencari Google menjadi favorit pengguna media digital di Indonesia. Menurut Loina, masyarakat perlu menjajal mesin pencari informasi lain, seperti Bing dan lain sebagainya.
“Google mengumpulkan data penggunanya (data pribadi, kata kunci pencarian, ketertarikan pada isu tertentu, penggunaan aplikasi, dan lokasi). Google menampilkan hasil pencarian tidak netral, sesuai hasil pencarian dan rekomendasi konten dengan menyesuaikan data pribadi yang sebelumnya dikumpulkan,” katanya. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved