Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PADA 2030 diprediksi ada bonus demografi di Indonesia yang mana usia produktif akan lebih banyak dari usia non produktif. Jika melihat kebutuhan perusahaan saat ini, sumber daya manusia di bidang teknologi termasuk yang paling banyak dicari. Itu sebabnya, penduduk dengan usia produktif perlu menyiapkan diri agar memiliki keahlian di bidang teknologi yang kerap dicari oleh banyak perusahaan.
Co-Founder Coding Studio, Calvin, menyebutkan beberapa keahlian di bidang teknologi informasi (TI) yang banyak dicari oleh perusahaan saat ini. Keahlian tersebut yakni:
Saat ini ketergantungan perusahaan pada teknologi semakin tinggi. Karena itu penting bagi perusahaan untuk menjaga jaringan tetap aman dan untuk terlindung dari cyber attack.
Banyak bisnis yang membutuhkan data dalam setiap pengambilan keputusannya, mulai dari industri keuangan, perbankan, sampai perawatan kesehatan. "Karena itu, profesi di bidang data science atau data analytic memiliki demand yang tinggi," kata Calvin dalam keterangan resmi, Kamis (10/2).
Digitalisasi mau tidak mau turut menyeret cloud sebagai layanan yang semakin sering digunakan. Kemampuan yang dibutuhkan di bidang ini meliputi kemampuan untuk merancang, merencanakan, mengelola, memelihara, dan mendukung penggunaan cloud computing.
World Economic Forum menyatakan bahwa artificial intelligence atau AI merupakan teknologi dengan pertumbuhan tercepat dan akan menciptakan 133 juta pekerjaan baru pada 2025. "AI dapat melakukan tugas-tugas seperti pengenalan gambar dan ucapan, klasifikasi gambar, dan pengenalan wajah," jelas Calvin.
Pekerjaan di bidang software development meliputi perancangan, pengembangan, pengujian, serta pemeliharaan sistem. Karena kian meningkatnya permintaan terhadap software serta aplikasi, profesi di bidang software dan application development dapat meningkat hingga 21%-28% pada 2028.
Sebagai informasi, McKinsey dan World Bank memperkirakan bahwa Indonesia membutuhkan sembilan juta tenaga kerja digital sampai 2030 atau sekitar 600 ribu talenta digital setiap tahunnya. "Tenaga kerja digital yang dimaksud ini adalah sumber daya manusia yang mumpuni di bidang teknologi informasi dan komunikasi, dengan penguasaan teknologi digital terkini, seperti cloud, kecerdasan buatan, analitik big data, cyber security, pengembangan software sampai blockchain" kata Calvin.
Berangkat dari hal tersebut, pada 2020 sekelompok anak muda mendirikan platform belajar bernama Coding Studio. Platform ini didirikan lantaran para Founder Coding Studio merasa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk semakin maju di bidang teknologi mengingat pertumbuhan start-up teknologi informasi (TI) sangat pesat pada beberapa tahun silam.
Coding Studio di bawah PT Semua Mahir Teknologi menyediakan beragam materi pelajaran TI secara daring untuk masyarakat di lebih dari 267 kota di Indonesia. Beberapa materi terkait TI seperti Programming, Data Science, Cyber Security, Rancangan Antarmuka Pengguna (UI/UX Design), dan Pemasaran Digital. "Coding Studio ingin mencetak jutaan talenta digital mulai dari anak kecil, remaja, bahkan dewasa dengan berbagai latar belakang. Kami yakin bahwa siapapun bisa menjadi talent TI, karena ini peluang emas Indonesia untuk menjadi garda terdepan untuk maju dalam industri teknologi," ujarnya.
Pada setiap kursus online Coding Studio, terdapat proyek atau studi kasus yang relevan dengan topik yang diajarkan dan merupakan simulasi dari proyek atau studi kasus yang akan ditemukan member di dunia kerja. Selain itu proyek dan studi kasus ini akan dapat dijadikan portofolio oleh member yang kemudian akan dapat digunakan dalam melamar pekerjaan. (OL-14)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved