Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PT Pasar Dana Pinjaman (Danamas) terus melaju melakukan kerja sama dalam rangka menunjang pertumbuhan ekonomi dan juga pelaku UKM (Usaha Kecil dan Menengah).
Pada kesempatan terbaru ini, Danamas resmi menggandeng kerja sama dengan perusahaan teknologi yang bergerak di bidang akuakultur yaitu eFishery.
eFishery adalah perusahaan aquaculture intelligence pertama yang mengembangkan inovasi di bidang akuakultur
Kerja sama ini telah dibuktikan dengan adanya penandatangan surat perjanjian oleh kedua belah pihak yang dilakukan oleh Joyce Andries selaku CEO Danamas dan Gibran Huzaifah selaku Co-founder dan CEO eFishery yang dilangsungkan secara virtual.
“Danamas tertarik untuk melakukan kerja sama dengan eFishery karena hal ini sesuai dengan visi misi kami yaitu memajukan UMKM," tutur Joyce Andries selaku CEO Danamas pada keterangan pers, Kamis (16/12).
"eFishery sendiri bersentuhan langsung dengan ekosistem UMKM yaitu pembudidaya ikan dengan menyediakan sarana produksi perikanan, pelatihan, pengenalan teknologi serta memberikan akses kepada institusi keuangan,” jelas Joyce.
Danamas, sebagai platform peer to peer lending pertama yang telah terdaftar dan mendapatkan izin operasional sejak 2017 akan menjembatani para pemberi pinjaman (pemodal) agar dapat memberikan pinjaman modal usaha kepada pelaku budidaya yang terdaftar dalam ekosistem eFishery.
Adapun dalam kolaborasi ini, Danamas akan mendukung fitur Kabayan yang merupakan komponen utama dari layanan eFishery.
Alur kerja sama ini dimulai dari pembudidaya mitra eFishery yang mengajukan pinjaman untuk keperluan budidaya, kemudian eFishery akan melakukan seleksi berdasarkan hasil credit scoring dan mengajukan aplikasi pengajuan pembiayaan ke Danamas.
“Fitur Kabayan (Kasih, Bayar, Nanti) merupakan komponen utama dari layanan eFisheryFund. eFisheryFund menghubungkan para pembudidaya secara langsung ke institusi keuangan termasuk berbagai perusahaan fintech," kata Gibran Huzaifah selaku CEO dan Founder dari eFishery.
"Kabayan dapat dimanfaatkan oleh para pembudidaya untuk melakukan pembelian beragam keperluan budidaya seperti pakan ikan dengan sistem tenor," katanya.
"Hingga saat ini sudah lebih dari 5.000 pembudidaya yang mendapatkan akses terhadap pembiayaan dan merasakan dampak dari program ini,” ujar Gibran.
Dengan adanya kerjasama ini Danamas dan eFishery ke depannya akan terus berkomitmen untuk memberikan dukungan bagi ribuan pembudidaya dalam meningkatkan usahanya,serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. (RO/OL-09)
DATA Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan total luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta hektar. Namun, sekitar 70% atau 1,75 juta hektar dalam kondisi rusak
Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) menyatakan kesiapan untuk mengimplementasikan Global Quality and Standard Programme (GQSP) Indonesia Fase 2.
Untuk tahun ini, Dinas Perikanan Batam menargetkan ekspor ikan ke Singapura sebesar 5.500 ton dengan nilai mencapai Rp250 miliar.
Melalui perjanjian ini, diharapkan kondisi kerja awak kapal perikanan migran Indonesia di Taiwan dapat semakin membaik.
Selama ini, para petani yang ingin beternak ikan terpaksa harus membeli benih ikan dari luar daerah seharga Rp1.000 per ekor.
Sebuah fenomena terjadi di Waduk Jatiluhur, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Lebih dari 100 ton ikan mengalami mati massal.
First Mate akan merancang, memproduksi, dan membagikan konten tentang bahasa dan budaya Korea melalui berbagai platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube.
Aplikasi ini menjadi jembatan antara teknologi finansial dan kebutuhan nyata para trader di Indonesia karena mudah diakses, transparan, dan terpercaya.
Konsumen merasa tertipu, karena harga awal yang ditampilkan berbeda dengan total yang harus dibayar. Ini tentu menimbulkan ketidakpercayaan dan membuat loyalitas konsumen menurun.
QuantumByte, platform artificial intelligence app builder yang dikembangkan oleh startup Indonesia, Quantum Teknologi Nusantara terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Peluncuran MyPro+ ini merupakan inovasi digital besar kedua pada tahun ini setelah MyGo+ baru-baru ini diperkenalkan kepada publik.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved