Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Reuters dan Associated Press Kerja Bersama Twitter

Mediaindonesia.com
03/8/2021 19:10
Reuters dan Associated Press Kerja Bersama Twitter
Twitter(AFP/Olivier Douliery)

Twitter mengatakan akan bermitra dengan Reuters dan Associated Press (AP) untuk memberikan informasi yang terpercaya di situs jejaring sosial itu sebagai bagian dari upaya memerangi penyebaran informasi yang salah atau hoaks, dikutip dari laporan Reuters pada Selasa (3/8).

Juru bicara Twitter mengatakan kerja sama ini merupakan pertama kali yang dilakukan Twitter bersama pers untuk meningkatkan keakuratan informasi di platform-nya. Rencananya, Twitter akan bekerja secara terpisah dengan Reuters dan AP serta jaringan berita tidak akan berinteraksi satu sama lain.

“Kepercayaan, akurasi, dan netral adalah inti dari apa yang dilakukan Reuters setiap hari. Nilai-nilai itu juga mendorong komitmen kami untuk menghentikan penyebaran informasi yang salah,” kata kepala berita global User-generated Content (UGC) Reuters Hazel Baker dalam sebuah pernyataan.

"Kami sangat senang memanfaatkan skala dan kecepatan AP untuk menambahkan konteks ke percakapan daring, yang dapat memanfaatkan akses mudah ke fakta," ujar wakil presiden pengembangan bisnis global AP Tom Januszewski.

Selama ini Twitter berada di bawah tekanan agar menghapus informasi yang menyesatkan atau palsu yang beredar di platform-nya, sama seperti perusahaan media sosial lainnya.

Awal tahun ini Twitter juga telah meluncurkan program Birdwatch yang meminta pengguna untuk membantu identifikasi dan mengecek fakta tweet yang menyesatkan.

Twitter mengatakan akan berkolaborasi dengan kantor berita untuk bantu memberikan konteks yang akurat pada topik yang sedang tren atau paling banyak menarik minat pengguna.

“Daripada menunggu sampai sesuatu menjadi viral, Twitter akan memberi konteks pada topik yang tengah berkembang atau mengantisipasi percakapan publik,” kata perusahaan yang berbasis di California, Amerika Serikat, itu sebagaimana dilaporkan Associated Press, dikutip Selasa (3/8). (Ant/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya