Memahami Teknologi Mesh untuk Atasi ‘Dead Zone’ Wi-Fi

Mediaindonesia.com
12/6/2021 19:03
Memahami Teknologi Mesh untuk Atasi ‘Dead Zone’ Wi-Fi
Adanya teknologi mesh memungkinkan terjadinya interkoneksi yang makin kuat antara perangkat dan node.(Ist)

KITA sering kali berada di area dead zone atau area yang tidak terjangkau oleh jaringan Wi-Fi.

Kondisi itu menyebalkan bagi siapa saja yang ingin bekerja dengan kecepatan yanglebih tinggi dan jangkauan yang lebih luas dan koneksi lebih andal.

Adanya teknologi mesh memungkinkan terjadinya interkoneksi yang makin kuat antara perangkat dan node.

Teknologi mesh merupakan inovasi dalam menciptakan jaringan yang luas dan stabil tanpa repot menambah perangkat lain seperti range extender.

Range extender sering kali digunakan untuk memperluas jangkauan Wi-Fi. Meskipun fungsinya sama, namun cara kerja dan output-nya berbeda dengan mesh. Teknologi mesh bisa menggabungkan beberapa unit router membentuk satu jaringan terpadu.

Pengguna router berteknologi mesh tidak akan merasakan adanya putus sambung pada perangkatnya ketika berpidah ruangan atau lantai di rumahnya karena setiap node mesh bertindak sebagai router-nya sendiri, atau biasa disebut dengan istilah sealmess roaming.

baliknya, pengguna range extender pada umumnya akan mengalami jeda ketika berpindah jaringan dan harus measukkan kata sandi kembali.

Selain itu, range extender hanya memperpanjangsinyal asli router yang dapat mempengaruhi kualitas konektivitas itu sendiri.

“Bisa dikatakan teknologi mesh ini memberikan coverage atau jangkauan Wi-Fi yang lebih luas dan menghilangkan dead zones,” kata Marketing Manager TP-Link Indonesia Yoshia di Jakarta, Sabtu (12/6/2021).

Seamless roaming yang diciptakan memberikan kenyaman internetan tanpa jeda, pengguna dapat leluasa bergerak di dalam rumah dan tetap terkoneksi,” ujar Yoshia.

Dia memberikan contoh keunggulan teknologi mesh yang ditawarkan oleh Mercusys Halo S3. Teknologi ini dapat melayani banyak perangkat terhubung secara bersamaan, sangat cocok untuk pengguna yang juga memiliki sistem smart home di rumah. Harganya pun cukup terjangkau, Mercusys Halo S3 mulai dari Rp300 ribu.

Mercusys  Halo S3 menawarkan kecepatan wireless hingga 300 Mbps, dengan satu jaringan terpadu: dilengkapi dengan teknologi mesh di mana unit Halo S3 bekerja sama untuk membentuk satu jaringan rumah utuh terpadu dengan satu nama Wi-Fi (SSID) dan satu kata sandi.

Pengguna dapat menikmati seamless roaming di mana perangkat yang terhubung akan secara otomatis beralih dari satu unit ke unit Halo lainnya saat pengguna Wi-Fi bergerak di sekitar rumah tanpa jeda.

Halo S3 (2 Pack) dapat menyebarkan sinyal Wi-Fihingga 200 m², sangat ideal untuk rumah dengan 2–4 kamar tidur. Dapat melayani hingga 40 perangkat yang terhubung secara bersamaan.

Sementara Halo S3 (3 Pack) dapat menyebarkan sinyal Wi-Fi lebih luas hingga 280 m², sangat ideal untuk rumah dengan 3–5 kamar tidur. Dapat melayani hingga 60 perangkat yang terhubung secara bersamaan. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya