Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Galaxy Movie Studio 2021 telah meluncurkan secara resmi film pendek “Konfabulasi” yang merupakan kolaborasi Samsung dengan Angga Dwimas Sasongko.
Bermodal smartphone flagship Samsung yakni Galaxy S21 Ultra 5G, Angga Dwimas Sasongko menjawab tantangan Samsung Indonesia dengan menghasilkan sebuah karya profesional dan membeberkan bagaimana proses shooting yang dilakukan bersama Dian Sastrowardoyo dan Reza Rahadian.
Baca juga : Eduardo Camavinga Jadi Incaran Klub-klub Elite Eropa
Proses syuting yang dilakukan selama tiga hari memberikan pengalaman baru nan epic untuk seorang Angga Dwimas Sasongko, “Galaxy S21 Ultra 5G memberikan saya banyak opportunity dalam mengulas lebih dalam lagi setiap angle dan juga scene yang tepat untuk film pendek Konfabulasi. Teknologi yang terbenam dalam Galaxy S21 Ultra 5G memberikan saya keleluasaan untuk bereksplorasi lebih jauh dengan dukungan kualitas kamera sekelas profesional, sensor AI yang pintar dan processor yang mumpuni. Hasilnya, bisa dilihat sendiri. Sebagai sutradara, saya tidak ingin mengurangi esensi produksi film, hanya karena berupa film pendek atau menggunakan smartphone. Dalam seluruh prosesnya kami tetap all out, dan ini bisa possible karena device-nya sendiri sangat powerful,” ungkap Angga Dwimas Sasongko, Sutradara Profesional Indonesia saat konferensi pers virtual, Senin (12/5).
Lalu bagaimana Angga dapat menggodok sebuah karya profesional berbekal smartphone Galaxy S21 Ultra 5G tanpa mengurangi tingkat kesulitan dan secara totalitas menghasilkan karya epic yang dapat dinikmati masyarakat secara luas? Simak beberapa langkah jitu di balik proses pembuatan film pendek “Konfabulasi”:
1. Maksimalkan ide cerita
Ide cerita film pendek “Konfabulasi” sendiri berangkat dari satu pertanyaan yang terlintas oleh sang penulis skenario, Irfan Ramli dan Angga sebagai sutradara. Dari situ, dikembangkan suatu jalan cerita yang menarik dengan penekanan storytelling yang menggelitik emosi.
2. Perlakukan kamera ponsel selayaknya kamera profesional
Satu hal yang Angga tekankan saat pertama kali menerima tantangan dari Samsung Indonesia untuk membuat film pendek menggunakan smartphone Galaxy adalah dia tidak akan mengurangi skala dan kualitas, serta menerapkan seluruh tahapan produksi selayaknya membuat film panjang dengan peralatan profesional.
3. Optimalkan kemampuan menangkap low light untuk adegan dramatis
Dengan mempelajari fitur apa saja yang terbenam pada device yang akan dipakai, Angga justru terinspirasi untuk memanfaatkan kemampuan Galaxy S21 Ultra 5G yang secara apik mampu menangkap gambar pada kondisi minim cahaya secara jernih dan tajam, dan menjadikannya kunci dalam memvisualisasikan ide cerita.
4. Optimalkan Director's View
Mengambil genre action heist tentu memiliki tantangannya tersendiri, terutama dengan penggambaran adegan action yang membutuhkan presisi dan pergerakan yang cepat. “Seperti pada scene mobil tabrakan, melalui Director’s View, saya bisa melihat terlebih dahulu mana arah terbaik untuk datangnya mobil, karena pengambilan scene ini sangat menantang."
Taufiq Furqan, Product Marketing Manager, Samsung Electronics Indonesia, mengungkapkan teknologi di balik smartphone flagship Samsung ini menunjang seluruh produksi film sehingga menghasilkan kualitas visual yang epic, “Samsung Galaxy S21 Ultra 5G telah dirancang dengan sensor kamera 108MP dengan aperture hingga f/1.8, memungkinkan pengambilan gambar seperti yang ditunjukkan pada film ‘Konfabulasi’ garapan Angga Dwimas Sasongko bersama Samsung. Selain menghasilkan gambar dengan efek cinematic dengan pengaturan diafragma yang mumpuni dan juga kualitas video 4K 60fps yang super epic layaknya film layar lebar, scene di malam hari dengan kondisi minim cahaya dapat terekam jelas karena Galaxy S21 Ultra 5G telah dibekali dengan kamera yang mengusung teknologi Nona-binning 12MP. Teknologi ini dapat mengurangi noise yang dihasilkan saat kita merekam video dalam kondisi minim cahaya sekalipun.”
Taufiq menambahkan bahwa kreativitas dapat terus diasah untuk menghasilkan sebuah karya yang menarik, namun tentunya dalam membuat movie-like content dibutuhkan sebuah perangkat yang mumpuni. “Dengan memanfaatkan kecanggihan dan teknologi Galaxy S21 Ultra 5G, siapa saja sekarang mampu membuat sebuah karya film yang epic. Tidak terbatas pada fitur yang sudah disebutkan sebelumnya, para content creator dapat memanfaatkan fitur-fitur Galaxy S21 Ultra 5G seperti Pro Video Mode, Dynamic Slo-Mo, dan lainnya dalam memproses video di berbagai jenis situasi dan jadi semakin tertantang untuk menghasilkan lebih banyak lagi konten-konten epic yang lebih profesional lagi.” (OL-12)
Lagu Barasuara, Pancarona dan Terbuang Dalam Waktu, mengisi plot cerita baru dalam film Sore: Istri dari Masa Depan, yang disutradarai Yandy Laurens.
Cinta Laura menyebut meski terlihat percaya diri dan sempurna, karakter Jessica di film Agen +62 adalah perempuan yang kesepian dan tidak percaya diri.
Film Agen +62 menangkap realitas maraknya korban judol (judi online) bahkan di lingkungan keluarga.
Joshua Suherman bermain dalam film horor terbaru berjudul Arwah. Di film ini, Joshua akan beradu peran dengan Sarah Beatrix, Irsyadillah, Annete Edoarda, Naura Hakim, dan Egi Fedly.
KOMPETISI film Alternativa Film Festival akan kembali digelar untuk ketiga kalinya. Di edisi ketiga kali ini, ajang tersebut akan diselenggarakan di Kolombia di kuartal kedua tahun 2026.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved